TRIBUNPEKANBARU.COM - Polresta Deliserdang, RS Bhayangkara TK II Medan telah menyelesaikan ekshumasi (bongkar makam) dan autopsi jenazah Rindu Syahputra Sinaga, 14 tahun, siswa SMP Negeri I STM Hilir, yang diduga meninggal usai disuruh squat jump 100 kali oleh gurunya.
Pembongkaran makan dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.
Diketahui Rindu Syahputra Sinaga (14) siswa SMP Negeri I STM Hilir, Kabupaten Deliserdang diduga tewas usai dihukum squat jump sebanyak 100 kali oleh gurunya bernama Seli Winda Hutapea.
Hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan Polresta Deliserdang, ternyata ada lima siswa lain yang dihukum serupa, tapi kondisinya masih sehat.
"Dari keterangan yang kita dapatkan dan hasil penyelidikan kami ada 6 orang yang dilakukan hal yang sama pada saat itu, 100 kali,"kata Kapolresta Deliserdang Kombes Raphael Sandhy, Selasa (1/10/2024).
"Sampai saat ini dalam keadaan sehat,"sambungnya.
Sampai saat ini Polisi masih terus menyelidiki tewasnya Rindu.
Sebanyak sembilan saksi diantaranya guru, pihak sekolah dan keluarga korban sudah dimintai keterangan.
Polisi belum bisa memastikan apakah yang dialami Rindu termasuk kekerasan fisik maupun kelalaian.
Raphael menyebut pihaknya akan memeriksa ahli kesehatan dan ahli olahraga mengenai squat jump.
"Mungkin nanti kita akan memeriksa saksi ahli dari pihak kesehatan ataupun olahraga apa memang mengakibatkan seperti itu. Jadi memang sanksi yang dilakukan ini masih kita proses penyelidikan apakah ini kelalaian atau wajar dilakukan."
Diketahui, RS Bhayangkara TK II Medan,Polda Sumut dan Polresta Deliserdang melakukan ekshumasi atau bongkar kuburan Rindu Syahputra Sinaga, siswa SMP Negeri I STM Hilir, Kabupaten Deliserdang yang diduga tewas usai dihukum squat jump oleh gurunya sebanyak 100 kali.
Ekshumasi sekaligus autopsi dilakukan mulai pukul 10:00 WIB hingga pukul 12:49 WIB.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban.
Sebelumnya,Rindu Syahputra Sinaga, 14 tahun, warga Dusun I, Desa Negara Beringin, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang tewas tujuh hari setelah dihukum squat jump oleh guru mata pelajaran agama Kristen bernama Seli Winda Hutapea.