Wisata Bengkalis

Melihat Rumah Orang Kaya Raja Negara di Desa Bukit Batu Bengkalis, Menyimpan Peninggalan Kerajaan

Penulis: Muhammad Natsir
Editor: M Iqbal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah Orang Kaya Raja Negara di Desa Bukit Batu, Bengkalis, Riau.

Bangunannya berwarna kuning besar berdinding kayu khas bangunan masyarakat Melayu.

Rumah ini sebenarnya sudah beberapa kali renovasi, bahkan renovasi terakhir sekitar sepuluh tahun lalu. 

Meskipun sudah beberapa kali renovasi, namun masih mempertahankan bentuk aslinya. Hampir delapan puluh persen bangunan ini masih asli seperti bentuknya. 

"Perbaikan dilakukan hanya pada bagian bagian kayu yang lapuk saja, sementara sisanya masih asli. Hampir delapan puluh persen masih asli," terang Sarwani. 

Bagian dalam ruangan juga terbagi beberapa bilik, ada ruang depan, ruang tengah dan belakang. Yang cukup besar ruang tengah, yang sebenarnya sebelum renovasi masih ada sekat kamar, tetapi sudah dibuka dan menjadi lebih luas lagi. 

"Ruangannya ada tiga ruangan, yang diisi dengan peninggalan sejarah zaman kerajaan, terutama di ruangan yang paling besar," jelasnya. 

Menurut dia, sejumlah barang peninggalan kerajaan yang masih ada dan bisa dilihat di rumah ini diantaranya beberapa manuskrip lama dan cukup banyak. Kemudian meriam kecil, keris, serta pedang zaman kerajaan.

"Cukup banyak yang bisa kita lihat di sana, mulai dari alat alat perang seperti pedang, keris dan tombak. Selain itu ada juga alat nikah kawin zaman kerajaan," jelasnya. 

Pihaknya masih menelusuri sejarah dari mana asal barang barang tersebut, yang jelas kepunyaan orang kaya negara.

Dia ini memang pendukung setia Kerajaan Siak Sri Indrapura. Aslinya orang Suku Laut Kepulauan Riau dan Singapura.

Bahkan mereka sudah setia dengan kerajaan Melayu sejak zaman Kerajaan Melaka dan Johor.

Sarwani mengatakan, rumah tersebut saat ini masih dihuni dan dikelola oleh keturunan dari Orang Kaya Raja Negara.

Pihaknya menyayangkan sampai saat ini pemerintah Bengkalis belum menjadikannya cagar budaya atau situs budaya yang bisa dikembangkan jadi objek wisata daerah ini. 

"Tentu kalau jadikan situs, bisa lebih banyak lagi orang berkunjung. Kalau sekarang masih rumah pribadi, orang mungkin ramai yang ingin datang, tapi segan karena statusnya masih rumah pribadi," katanya.

Menurut dia, dengan dijadikan situs budaya atau cagar budaya tentu menjadi penghargaan bagi keturunannya yang masih tinggal dan mengelola rumah tersebut.

Halaman
123

Berita Terkini