TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pelalawan Riau mencatat ada 65 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai Bulan Januari sampai Oktober lalu.
Data ini berdasarkan laporan dari fasilitas kesehatan yang menangani penyakit DBD sepanjang tahun 2024 ini.
Warga yang mengidap penyakit DBD datang ke rumah sakit atau Puskesmas maupun klinik untuk berobat.
Setelah dipastikan menderita DBD, langsung dilakukan penanganan terhadap pasien hingga sembuh.
"Dari 65 kasus ini, semua pasien sudah sembuh. Alhamdulillah tidak ada yang meninggal dunia," ungkap Kepala Bidang P2P Diskes Pelalawan, Drg Aulia Rachman Khalid kepada tribunpekanbaru.com, Rabu (13/11/2024).
Sebanyak 65 kasus DBD yang muncul di Pelalawan pada 2024 ini tersebar di beberapa kecamatan.
Namun separuh lebih dari jumlah tersebut terjadi di Pangkalan Kerinci, ibukota Kabupaten Pelalawan.
Mengingat tingkat kepadatan penduduk yang tinggi dibandingkan kecamatan lainnya.
Baca juga: Hujan Kerap Mengguyur Pekanbaru, DPRD Wanti-wanti Masalah Banjir dan Kasus DBD
"Terbanyak ada di Kota Pangkalan Kerinci mencapai 35 kasus. Daerah padat penduduk memang lebih beresiko DBD," tambah Aulia.
Jika dibandingkan dengan tahun 2023, tampaknya jumlah kasus DBD tahun ini lebih sedikit.
Tahun lalu tercatat 126 warga terjangkit penyakit yang disebabkan nyamuk aides aigepty ini.
"Kita berharap kasus DBD tahun ini lebih rendah," sambungnya.
Ia menyampaikan, nyamuk penyebab DBD sebenarnya bukan di tempat yang kotor, parit, ataupun sejenisnya. Namun jentik nyamuk DBD ini berkembang biak di penampungan air seperti drum bekas, ember, kaleng, maupun tempayan atau sejenisnya. Kondisi itu sering didapati di wilayah permukiman padat penduduk.
"Intinya jangan sampai ada penampungan air hujan di pekarangan kita. Gotong royong juga harus digalakkan," pungkas Aulia.
(Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)