Di sisi lain, sebagian orang Belanda sendiri menentang tokoh Piet Hitam. Piet Hitam dengan muka hitam, rambut kribo, dan bibir merahnya dinilai sama saja dengan tradisi Blackface di Amerika Serikat. Keduanya dinilai sebagai representasi dari praktik rasisme, tetapi Blackface sudah dihilangkan ketika era hak-hak sipil di AS menguat.
Pada 2014 lalu, demonstrasi anti Piet Hitam berujung bentrok antara pengunjuk rasa dan pihak Kepolisian di Gouda, Belanda.
Setahun sebelumnya, penentang Piet Hitam menggugat walikota Amsterdam karena mengizinkan festival tahunan Sinterklas.
Pengadilan Amsterdam lantas memutuskan bahwa izin yang diberikan oleh walikota tidak sah.
Selain itu, pengadilan Amterdam juga menyimpulkan bahwa sosok Piet Hitam memang stereotip rasis orang kulit hitam.
(TRIBUNPEKANBARU.COM)