Berita Viral

FAKTA TERBARU Polisi Bunuh Ibu Kandung di Bogor: Aipda Nikson Pangaribuan Pernah Dirawat di RSJ

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aipda Nikson Pangaribuan (41) sempat curhat ke ketua RT sebelum bunuh ibu kandung.

Penyakit ini juga berdampak kepada keluarga kecil Aipda Nikson. Istri dan anaknya yang masih berusia tujuh tahun pun akhirnya memilih pergi meninggalkannya kembali ke kampung halamannya di Ciamis, Jawa Barat.

Selain itu, Rony mengatakan adik kandungnya yang merupakan ayah dari Aipda Nikson telah meninggal sejak enam bulan lalu karena serangan jantung.

Dugaan keluarga, meninggal sang ayah ini juga karena terus menerus menerima beban pikiran atas penyakit Aipda Nikson.  

Padahal diakui Rony, Aipda Nikson merupakan anak yang paling disayang dibandingkan ketiga saudaranya yang lain.

"Iya, (ayahnya meninggal karena serangan) jantung memikirkan anak ini juga," ucapnya.

Meski begitu, Rony meminta agar Polri memberikan keringanan kepada keponakannya tersebut dengan tidak memecatnya dari Korps Bhayangkara meski perbuatannya membunuh ibunya tidak sama sekali dibenarkan.

"Dan saya titipkan pesan di sana kemarin, bukan kemauan si Nikson jadi sakit. Bukan kemauan dia. Nah, dan mohon propam yang memeriksa dia nanti memikirkan dan membikin seadil-adilnya sesuai dengan aturan pemerintah," ucapnya.

'Maksud saya di situ, jangan sampai dia dipecat, permintaan keluarga kami, jangan dia dipecat, tolonglah direhab dengan anggaran pemerintah, anggaran negara, sampai dia sembuh, itu permintaan keluarga," sambungnya.

Baca juga: Ikut Terjerat OTT KPK di Pekanbaru, Novin Karmila Ternyata Sempat Jadi Staf di Bagian Umum

Baca juga: DETIK-DETIK Aksi Koboi Wanita di Jakarta Membajak Mobil Boks Senilai Rp 573 Juta

Kondisi di TKP

Rolling door atau pintu besi berwarna hijau yang terpasang di sebuah ruko bertembok kuning di pinggir Jalan Raya Narogong RT 2 RW 4, Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tertutup rapat pada Selasa (3/12) siang.

Tak seperti biasanya, ruko tersebut tutup setelah terjadinya peristiwa berdarah saat seorang anggota Polres Metro Bekasi, Aipda Nikson Pangaribuan (45) membunuh ibu kandungnya sendiri bernama Herlina Sianipar (61). 

Entah apa yang ada di pikirannya saat itu.

Seperti orang yang gelap mata, Aipda Nikson tega memukul bagian kepala orang yang melahirkan dirinya itu dengan tabung gas 3 kilogram atau biasa disebut tabung melon sebanyak tiga kali.

Di samping rolling door ruko itu terlihat ada sebuah jalan kecil yang di bagian depannya terpasang pintu besi dengan posisi tertutup di rumah yang seperti tak berpenghuni itu.

Terlihat pula di jalan kecil itu sebuah pintu yang merupakan akses masuk ke dalam ruko yang bergabung dengan rumah tinggal korban.

Halaman
123

Berita Terkini