Pilgub Jakarta 2024

Blak-blakan Dharma Pongrekun Soal Dana Dihabiskan saat Pilgub Jakarta, Nilainya Bikin Kaget

Editor: M Iqbal
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto maju lewat jalur independen di Pilgub Jakarta 2024. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Dharma Pongrekun yang maju sebagai calon gubernur Jakarta melalui jalur independen berpasangan dengan Kun Wardana Abyoto blak-blakan soal dana yang dikeluarkannya di Pilgub Jakarta 2024. 

Purnawiran Polri dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal (Komjen) ini mengungkap dalam hal pendanaan ia sangat terbantu oleh relawan.

Sehingga banyak yang tak percaya atas pengakuannya soal dana pribadi yang dikeluarkan untuk membiayai perjuangan di Pilgub Jakarta.

Baca juga: Terima Hasil Pilgub Jakarta, Ridwan Kamil Beri Selamat ke Pram-Rano, Berniat Kembali ke Kampus

Hal tersebut terungkap dari mulut Dharma saat menjadi narasumber di Podcast Akbar Faizal Uncensored.

Akbar Faisal yang menjadi host di podcast tersebut, penasaran dengan dana yang dikeluarkan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto di Pilgub Jakarta.

Sebab Akbar mengaku tahu betul kondisi keuangan Dharma, tidak sebanyak orang kira karena keikutsertaannya di Pilgub Jakarta.

"Saya penasaran saja berapa angkanya (biaya maju Pilgub Jakarta, red)," kata Akbar.

Dharma berpikir sejenak dan menjawab dalam bahasa Inggris, five billion, mengacu kepada Dolar AS. Jika dirupiahkan sekitar Rp 5 miliar.

Akbar kaget mendengar pengakuan Dharma, dan coba memastikan lagi bahwa angkanya hanya sekitar Rp miliar saja.

"Yakin segitu," kata ulang Akbar menegaskan yang masih belum percaya jika nilainya sangat kecil sekali untuk bertarung di Pilgub Jakarta.

Dharma kembali menjawab, yakin.

Kemudian Dharma menjelaskan ia sangat terbantu oleh gerakan para relawan yang menyokong perjuangannya maju di Pilgub Jakarta.

Di antaranya biaya yang cukup besar, seperti pembuatan baliho, spanduk, banner menurut Dharma itu dipasang atas inisiatif dan biaya pribadi dari relawan.

"Saya dan tim pemenangan hanya memberi template contoh baliho, spanduk, dan mereka sendiri yang mencetaknya dengan biaya pribadi," jelas Dharma.

Contoh lain menurut Dharma, ia tidak membayar para saksi dan jumlahnya pun hanya terbatas.

Halaman
12

Berita Terkini