TRIBUNPEKANBARU.COM,PEKANBARU - Hasil mengejutkan dari hasil Sidak Komisi III DPRD Kota Pekanbaru ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru, Jum'at (27/12/2024).
Mulai dari pelayanan yang buruk, manajemen yang amburadul, hutang obat-obatan yang ditaksir Rp 18 miliar, hingga masalah limbah B3 IPAL yang rusak, dan dialirkan ke parit yang muaranya ke lingkungan warga sekitar.
Sidak dipimpin Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Niar Erawati, didampingi Wakil Ketua Tekad Indra Pradana Abidin, Sekretaris Abu Bakar, dan Anggota Komisi III lainnya Lindawati, Putri Varadina, Edi Azhar, Doni Saputra, Muhammad Sabarudi dan Zakri Fajar Triyanto.
Rombongan yang di dampingi Diskes Pekanbaru, disambut Plt Direktur RSD Madani dr Khairul Ray.
Pertama datang, legislator meninjau satu per satu fasilitas yang berada di RSD Madani.
Mulai dari ruang rawat inap, ruang ICU/HCU/NICU/PICU, ruang laboratorium, hingga IPAL di belakang rumah sakit plat merah tersebut.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru Tekad Indra Pradana Abidin menyampaikan pihaknya ingin fasilitas yang sudah bagus di rumah sakit pemerintah tersebut, bisa mendatangkan pendapatan yang jauh lebih baik bagi RSD Madani.
"Fasilitas yang bagus kalau tidak ditunjang sama SDM itu akan jadi bermasalah. Selama ini dipandang banyak terjadi konflik antara manajemen dengan tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit itu. Dari informasi Plt Direktur tadi, sudah bisa ada solusinya dan para dokter baik umum dan spesialis sudah mau kembali melaksanakan tugasnya," paparnya.
Diakui, bahwa Komisi III DPRD Pekanbaru juga terkejut banyaknya hutang RSD Madani kepada vendor-vendor sehingga menyebabkan operasional rumah sakit ini menjadi tersendat.
"Bagaimanapun mereka butuh obat-obatan dan lain-lainnya sebagai penunjang untuk pasien," singkatnya.
Politisi PDIP ini menilai, buruknya pengelolaan manajemen membuat masyarakat masih enggan berobat ke RS Madani.
Masalahnya karena manajemen yang buruk, padahal fasilitas sudah memadai.
"Begitu juga ruang ICU-nya bagus tapi kembali lagi kosong tidak ada pasien. Kenapa pasien tidak mau ke sana? Apa yang menyebabkan pasien tak mau kesana? Nah, ini menjadi catatan kepada manajemen RS Madani," sebutnya.
Namun, Komisi III DPRD Pekanbaru mengapresiasi laboratorium RSD Madani yang dinilai mampu bersaing dengan laboratorium yang ada di kota Pekanbaru. Salah satunya untuk melakukan Medical Check Up (MCU).
"Ke depan MCU nanti dari karyawan-karyawan seputar perusahaan yang ada di Pekanbaru bisa diarahkan RS Madani," harapnya.