TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Banjir di Kampar Riau akibat luapan sungai terus meluas.
Kawasan yang dilanda banjir pun telah sampai di wilayah Kampar paling hilir.
Wilayah itu di sekitar pertemuan dua sungai besar.
Yakni, Sungai Kampar dan Sungai Kampar Kiri.
Salah satunya Desa Buluh Cina Kecamatan Siak Hulu.
Desa ini berjarak sekitar 20 kilometer aliran Sungai Kampar ke arah hilir sebelum pertemuan dengan Sungai Kampar Kiri.
Sehingga debit air sungai di kawasan ini akumulasi dari hulu.
Baca juga: Alasan Pintu Pelimpah Waduk PLTA di Kampar Riau Dibuka Sampai 1 Meter, Bukan Rekor Bukaan Tertinggi
Kepala Desa Buluh Cina, Azrianto mengatakan, aliran Sungai Kampar yang melewati desanya mulai meluap pada Jumat (17/1/2025) sore.
Kenaikan permukaan sungai sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir karena tingginya curah hujan. Terutama setelah pintu pelimpah Waduk PLTA Koto Panjang dibuka.
Genangan banjir terus naik hingga Sabtu (18/1/2025) ini.
Rumah warga dan jalan desa juga sudah terendam banjir.
"Sudah banyak rumah warga yg terendam air hampir di semua dusun. Jalan-jalan di desa juga sudah digenangi air," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Sabtu siang.
Ia mengatakan kedalaman genangan banjir juga sudah cukup dalam. Antara 50 centimeter sampai 1 meter.
Bukaan Pintu Pelimpah Waduk PLTA Koto Panjang Kampar Riau Akan Ditambah Jadi 1 Meter
Sementara itu bukaan pintu pelimpah waduk PLTA Koto Panjang di Kampar Riau akan ditambah menjadi 1 meter, bertahap dalam dua hari.
Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Air (ULPLTA) Koto Panjang berencana menambah bukaan pintu pelimpah (spillway gate) sampai menjadi setinggi 1 meter.
Rencana penambahan ini diberitahukan dalam surat yang diteken Manajer ULPLTA Koto Panjang, Dhani Dhani Irwansyah pada Sabtu (18/1/2025).
Penambahan tersebut setinggi 50 centimeter dari bukaan saat ini.
Bukaan saat ini sebanyak lima pintu dengan tinggi masing-masing 50 cm.
Tiap pintu memiliki lebar 11 m.
Penambahan bukaan Waduk PLTA Koto Panjang di Kampar Riau akan dilakukan bertahap.
Mulai Sabtu (18/1) pukul 14.00 WIB.
Tahap pertama ini ditambah 30 cm.
Sehingga tinggi bukaan menjadi 80 cm (5x80 cm). Pihak ULPLTA memperkirakan dengan penambahan ini akan menaikkan permukaan sungai di sisi hilir waduk setinggi 30 sampai 40 cm dari kondisi terakhir.
Berikutnya penambahan akan dilakukan pada Minggu (19/1) pukul 10.00 WIB.
Bukaan ditambah 20 cm lagi dan diperkirakan akan menaikkan permukaan sungai 20 sampai 30 cm.
Maka dengan dengan total penambahan bertahap dalam dua hari ini, perkiraan kenaikan permukaan sungai mencapai 50 sampai 70 cm.
Pihak ULPLTA beralasan penambahan bukaan dikarenakan tingginya curah hujan di sisi hulu waduk dengan debit air masuk (inflow) rata-rata 1.000 meter kubik per detik.
Besarnya inflow mdnyebabkan elevasi terus naik.
"Untuk menjaga dan dengan mempertimbangkan keamanan bendungan maka kami informasikan penambahan ketinggian bukaan pintu pelimpah secara bertahap 2 hari ke depan," demikian petikan surat itu.
Merujuk data ULPLTA, elevasi pada Sabtu pukul 07.00 WIB setinggi 83,65 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Naik 2 cm pada pukul 10.00 WIB menjadi 83,67 mdpl. Elevasi naik sekitar 25 cm dalam 24 jam dari Jumat (17/1).
(Tribunpekanabru.com/Fernando Sihombing)