"Yang sebelumnya lahan PSR pada masa TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) 1 dan 2 yang berstatus idle, dapat dimanfaatkan guna menanam padi gogo selama dua tahun pertama. Ini menjadi peluang besar untuk mendukung swasembada pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani," ulasnya.
Ia pun mengatakan bahwa PTPN IV PalmCo fokus dalam khittahnya untuk terus tumbuh dan berkembang bersama petani.
Berkolaborasi dengan banyak pihak mulai dari pemerintah, BPDPKS, dan ekosistem MAKMUR BUMN, PTPN mendorong agar petani dapat memperoleh berbagai dukungan dalam memperkuat para petani sawit Indonesia.
Untuk itu, ia pun mengimbau kepada petani yang sedang dilema saat sawitnya memasuki usia renta untuk menjadi bagian dari gerakan akselerasi PSR dan penguatan ketahanan pangan.
"Kemitraan ini benar-benar kita bangun untuk memberikan rekan-rekan petani terus bertumbuh. Bermitra, berarti kami akan membantu semaksimal mungkin. Saat telah telah menjalin kemitraan, maka petani dapat segera mengurus CPCL untuk mendapatkan bantuan benih dan pestisida dari Kementerian Pertanian. Hal ini mempercepat proses produksi dan meningkatkan hasil panen," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian, Ardi Praptono mengatakan, bahwa kegiatan penanaman padi gogo merupakan wujud nyata atas sinergi bersama dengan semua pihak.
Kegiatan ini, kata dia, mendukung program Swasembada pangan yang harus dicapai secepat-cepatnya sesuai arahan Presiden Republik Indonesia.
"Kami mendukung penuh apa yang dilakukan ini. Saya kira ini, juga perlu didukung oleh petani pekebun. Dimana, ini akan memberikan manfaat kesejahteraan," ujarnya.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jambi, Sudirman mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya semua pihak untuk mendukung astacita dan Program Nasional dalam menjaga ketahanan pangan Nasional.
Pemerintah Provinsi Jambi, kata dia, berkomitmen dalam mendukung ketahanan pangan dam Swasembada pangan.
"Melalui kegiatan ini, saya berharap masyarakat dapat mengikuti serta mengimplementasikan penanaman padi Gogo. Apalagi, dilakukan secara tumpang sari dan intensifikasi lahan. Hal tersebut akan berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat," tandasnya. ( Rilis )