Ia menjelaskan, tahapan menghasilkan sebuah BBM di kilang dimulai dari proses destilasi, yaitu mendidihkan minyak bumi pada temperatur tertentu yang kemudian menghasilkan nafta.
Nafta yang dihasilkan tersebut memiliki nilai oktan atau RON antara 80-90, yang merupakan Low Octane Mogas Component (LOMC) atau komponen bahan bakar dengan nilai oktan rendah.
"Jadi yang keluar nafta, bukan (langsung) bensin," ucapnya.
Jika pada kilang memiliki fasilitas hidrokraking, maka proses ini dapat menghasilkan nafta LOMC dengan nilai oktan antara 90-95.
Lalu, jika kilang memiliki fasilitas reforming, maka bisa menghasilkan nafta High Octane Mogas Component (HOMC) atau komponen bahan bakar dengan nilai oktan tinggi antara 95-105.
Serta, jika kilang memiliki fasilitas isomerisasi, maka dapat menghasilkan nafta HOMC dengan kadar oktan berkisar 105-115.
Kemudian, nafta yang dihasilkan dari masing-masing fasilitas tersebut dapat dilakukan pencampuran untuk diproses menjadi BBM dengan nilai oktan atau kadar RON yang diinginkan.
"Jadi, misalkan akan membuat bahan bakar Pertamax, seperti yang diributkan sekarang ini. Maka itu akan dilakukan blending. Misalnya antara RON 90 dengan RON 95 dengan perbandingan tertentu, taruhlah misalnya 60 banding 40, sehingga ketemulah RON 92," papar Tri.
Selanjutnya, BBM dengan kadar RON yang berbeda-beda yang dihasilkan di Kilang Pertamina tersebut akan dilakukan pewarnaan oleh Pertamina Patra Niaga sebelum akhirnya dipasarkan.
Pewarnaan ini untuk menjadi pembeda spesifikasi BBM, seperti Pertamax (RON 92) yang berwarna biru, Pertalite (RON 90) yang berwarna hijau, atau Pertamax Turbo (RON 98) yang berwarna merah.
Selain diberikan pewarna, BBM juga diberikan zat aditif detergen agar BBM tidak menghasilkan kerak dan menjaga mesin kendaraan.
Tri mengatakan, pemberian aditif detergen ini dilakukan pada kualitas BBM Pertamax dan Pertamax Turbo.
Aditif detergen ini berfungsi menjaga katup isap tetap bersih, menjaga injektor tetap bersih, mencegah terjadinya pengurangan daya, mencegah terjadinya pemborosan bahan bakar, mencegah peningkatan emisi gas buang, dan mempertahankan keamanan operasi mesin.
"Jadi Pertamax, selain diberi warna biru, ada lagi tambahannya yaitu aditif paket detergen. Demikian juga di Pertamax Turbo, diberikan warna merah dan aditif paket detergen. Dan itu dilakukan di terminal bahan bakar minyak (TBBM)," jelas Tri.
Wajar