2. Dengan mengikuti tata cara dan adab berbuka puasa yang dianjurkan dalam Islam, kita dapat meningkatkan nilai ibadah dan mendapatkan pahala yang lebih besar.
Lantas, Bagaimana Berbuka dengan Berhubungan Badan ?
Dilansir dari Jatim.nu.or.id, sebenarnya cara unik berbuka puasa ini terkadang dilakukan oleh salah satu sahabat Nabi bernama Abdullah bin Umar atau dikenal Ibnu Umar .
Dalam kitab Siyar A’lam Nubala’ karya Imam al-Dzahabi meriwayatkan sebuah perkataan Ibnu Umar berikut ini:
لَقَدْ أُعْطِيتُ مِنَ الجِماعِ شَيْئًا ما أعْلَمُ أحَدًا أُعْطِيَهُ إلاَّ أنْ يَكُونَ رَسُولَ اللهِ
Artinya: Aku diberikan sedikit (kenikmatan) hubungan intim yang setahuku tidak ada orang lain yang diberikan kenikmatan itu kecuali Rasulullah.
Al-Dzahabi menambahkan:
وقِيلَ: كانَ ابْنُ عُمَرَ يُفطِرُ أوَّلَ شَيْءٍ عَلى الوَطْءِ
Artinya: konon Ibnu Umar mengawali berbuka dengan jimak
Demikian pula disebutkan Imam at-Tabrani dalam kitab al-Mujamul Kabir dari Muhammad ibn Sirin:
ربما أفطر ابن عمر على الجماع
Artinya: Terkadang Ibnu Umar itu berbuka puasa dengan jimak.
Maksud perkataan Ibnu Umar di atas berkaitan dengan libidonya yang memang tinggi.
Jadi, sangat wajar jika sewaktu-waktu ia berbuka puasa dengan langsung berhubungan intim dengan istrinya, tanpa takjil dengan makanan-minuman yang manis.
Al-Qadhi Husain menafsirkan, tidak menutup kemungkinan juga Ibnu Umar mencicipi makan-makanan terlebih dahulu saat berbuka puasa, baru kemudian berhubungan intim.
Dalam Ihya’ Ulumuddin disebutkan:
كذلك حكى على ابن عمر رضي الله عنهما وكان من زهاد الصحابة وعلمائهم أنه كان يفطر من الصوم على الجماع قبل الأكل وربما أنه جامع ثلاثاً من جواريه في شهر رمضان قبل العشاء الأخير