TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri, penukaran uang oleh warga secara individu, banyak ditemukan di berbagai ruas jalanan di Kota Pekanbaru, mulai marak.
Tempat penukaran uang di pinggiran jalan ini, dipastikan tidak resmi dari Bank Indonesia (BI).
Namun uang yang ditukarkan selama ini, adalah uang yang sah, alias bukan uang palsu.
Pantauan Tribunpekanbaru.com di Jalan Subrantas Panam, Senin (24/3/2025), ada 5 titik orang per individu menerima jasa penukaran uang. Mulai dari pecahan uang Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5 ribu hingga Rp 2 ribu.
Di balik kemudahan tersebut, kalangan DPRD Pekanbaru mengingatkan warga agar tetap waspada.
"Tetap kami imbau, bahwa penukaran uang yang dilakukan di luar lembaga resmi, seperti bank dan kantor pos, rentan terhadap risiko penipuan dan tindakan yang merugikan. Tetap lah waspada," saran Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru Zainal Arifin SE MH, kepada Tribunpekanbaru.com.
Disampaikan, masyarakat wajib untuk lebih berhati-hati dalam menukarkan uang di jalanan.
Sebab, transaksi yang dilakukan di jalanan seringkali tidak terjamin keamanannya.
Selain itu, tidak jarang terjadi praktek penipuan yang merugikan konsumen.
DPRD juga mengingatkan, transaksi penukaran uang yang tidak melalui lembaga resmi, seringkali tidak dilindungi oleh hukum.
Sehingga jika terjadi masalah, warga kesulitan untuk mendapatkan ganti rugi.
Karenanya, warga diharapkan untuk memilih tempat penukaran yang sudah terjamin keamanannya, seperti bank, ATM, atau layanan penukaran resmi yang disediakan oleh pemerintah.
"Kami juga meminta kepada pihak terkait, untuk meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan penukaran uang yang marak di jalanan. Tujuannya, untuk mencegah adanya tindak pidana, dan menjaga kenyamanan masyarakat menjelang Lebaran," pinta Politisi senior Gerindra ini.
Lebih dari itu, masyarakat diharapkan lebih cerdas dalam memilih tempat penukaran uang, dan tidak mudah tergiur oleh iming-iming keuntungan cepat, yang ditawarkan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab.
(Tribunpekanbaru.com/Syafruddin Mirohi)