"Awalnya enggak tahu saya. Pas tahu-tahunya sudah meninggal, tahunya (bekerja operator) judol," imbuh dia.
Diana mengatakan, S, perempuan yang saat itu menjadi perantara Soleh dengan yayasan pencari kerja yang berkantor di Tanjung Priok, Jakarta Utara sempat mendatangi rumah duka ketika jenazah anaknya disemayamkan.
Namun, pihak keluarga kesulitan ketika mengorek informasi dari S.
"Ya begitu, susah ditanya," ungkap Diana.
Diana merasa ditipu oleh pihak yayasan pencari kerja. Ia kecewa karena anaknya yang dijanjikan bekerja di perhotelan di Thailand, ternyata dipekerjakan sebagai operator situs judi online di Kamboja.
Meski demikian, Diana mengikhlaskan kepergian putranya. Ia hanya berharap tak ada korban lain yang mengalami nasib serupa.
"Saya kemarin sempat ikhlas, cuma saya penginnya enggak ada lagi yang kejadian kayak anak saya. Jadi orangtua juga sakit, kasihan, kalau anaknya dibohongin kayak gitu," imbuh dia.
Tentu saja ini jadi pelajaran bagi kita semua. Bahwa jangan mudah percaya dengan damba-damba yang mengatasnamakan keuntungan finansial ke luar negeri .
Sebaiknya lalui program tenaga kerja yang resmi dan jelas dari pemerintah. (*)