Keluarga korban melaporkan kejadian ini langsung ke Polres Dharmasraya pada Kamis (24/4/2025).
Febri juga mengatakan kasus ini telah diselidiki lebih lanjut oleh Polres Dharmasraya.
Baca juga: Tak Bawa Bekal Makanan ke Sekolah, 10 Murid SD di Bengkulu Dilarang Ikuti Proses Belajar
Sedangkan korban akan diberi pendampingan dari dokter maupun psikologi melalui Dinas Sosial Kabupaten Dharmasraya.
Ada 20 yang jadi korban
Kisah lainnya , Ahmad Faisal pimpinan yayasan pondok pesantren (Ponpes) di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mencabuli sebanyak 20 santri mengakui perbuatannya.
Ia yang kini telah diamankan polisi mengaku bahwa khilaf dan kesetanan terkait dengan aksi pencabulan yang ia lakukan .
Para korbannya yang telah alumni Ponpes dia cabuli dan juga ada yang dirudapaksa . Sampai kemudian perbuatan bejar Faisal dibongkar para korban .
Ternyata Faisal telah melakukan hal tak senonoh pada para santrinya itu sejak tahun 2016 sampai tahun 2023. Dalam periode tersebut setidaknya ada sekira 20 orang santri yang jadi korbannya.
Kasus yang menghbeohkan publik tersebut mendapat sorotan . Ahmad Faisal pun mengakui perbuatannya yang tak senonoh itu
Ahmad Faisal membenarkan sudah merudapaksa dan mencabuli santriwatinya.
Ia mengaku memiliki beragam modus agar bisa menodai korban.
Mulai dari mengajarkan doa, memberikan ijazahkan amalan, hingga penyucian rahim, yang semua tidak dibenarkan secara agama.
Ahmad Faisal lebih jauh berdahil khilaf telah melakukan perbuatan bejat selama 6 tahun lamanya.
"Itu tentu kekhilafan dan kesetanan saya, saya pribadi meminta maaf," kata dia.
Modusnya Berbuat Tak Pantas