TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Pelalawan Riau nihil dalam dua pekan terakhir. Belum ada titik api baru yang terpantau di 12 kecamatan.
Kondisi ini disebabkan masih tingginya curah hujan di wilayah Pelalawan.
Hujan yang turun dengan intensitas sedang hingga lebat hampir setiap hari dan merata di sebagian besar daerah Pelalawan.
"Kalau masih ada hujan seperti beberapa hari ini, Pelalawan masih aman dari titik api dan Karhutla," ungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan M.Si kepada tribunpekanbaru.com, Selasa (17/6/2025).
Ia mengungkapkan, potensi hujan yang masih tinggi membuat lahan gambut tetap basah dan terendam air.
Demikian juga rawa-rawa di areal semak belukar tetap terjaga kelembabannya. Alhasil titik panas atau hotspot dan firespot dapat ditekan.
Meski demikian, lanjut Zulfan, pihaknya tetap waspada dan terus memantau titik api di daerah yang rentan terjadi kebakaran selama ini.
Baca juga: Diguyur Hujan, Karhutla Dumai Mulai Padam, Satgas Darat Lakukan Pendinginan
Baca juga: Ketersedian Air dan Akses Jalan Jadi Kendala Saat Lakukan Pemadaman Karhutla di Bengkalis
Dikuatirkan Karhutla muncul secara mendadak dan meluas hingga sulit dipadamkan.
"Puncak musim kemarau diperkirakan mulai Bulan Juli sampai Agustus. Biasanya titik api banyak muncul. Harus diantisipasi sejak dini," papar Zulfan.
Dikatakannya, kasus Karhutla terkahir di Pelalawan muncul di Tanjung Raya Kecamatan Pangkalan Kerinci pada 3 Juni yang lalu. Sejak api berhasil dipadamkan, tak ada lagi titik api yang baru.
(Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)