5. Menarik diri saat konflik: Saat terjadi konflik atau pertengkaran, mereka mungkin menarik diri secara emosional atau fisik, menghindari konfrontasi dan resolusi masalah.
6. Memprioritaskan kemandirian: Mereka cenderung memprioritaskan kemandirian dan kebutuhan mereka sendiri di atas kebutuhan pasangan mereka. Mereka mungkin merasa terbebani oleh tuntutan hubungan yang membutuhkan saling ketergantungan.
7. Takut akan ketergantungan: Di bawah permukaan, seringkali terdapat rasa takut akan ketergantungan dan kehilangan identitas diri dalam hubungan.
E. Tips dan Cara Menghadapi Pasangan atau Teman yang Avoidant
Jika kamu atau orang dekatmu atau pasanganmu punya kecenderungan avoidant, berikut cara pengatasi atau menghadapinya :
1. Jangan langsung memaksa mereka terbuka.
2. Bangun rasa aman secara perlahan.
3. Hindari dramatisasi atau tekanan emosional berlebihan.
4. Gunakan komunikasi jujur, tapi tidak mengintimidasi.
5. Pahami Bahwa Mereka Butuh Ruang
- Hindari memaksa mereka untuk terbuka sekarang juga.
- Beri mereka waktu untuk memproses perasaan sendiri.
- Mereka merasa aman kalau tidak terus-menerus ditekan untuk intimasi emosional mendalam secara tiba-tiba.
- Tunjukkan bahwa kamu tetap hadir tanpa menuntut secara agresif.
6. Gunakan Komunikasi yang Tidak Menyudutkan
Hindari kalimat seperti:
- Kamu tuh gak pernah sayang aku! Ini bisa memicu mereka semakin menarik diri.
Coba ganti dengan:
- Aku merasa kurang terhubung akhir-akhir ini. Aku ingin lebih dekat, tapi tetap menghargai ruang kamu.
Komunikasi lembut dan tidak menghakimi membuat mereka lebih terbuka perlahan.
7. Kenali Bahasa Cinta Mereka
Banyak avoidant menunjukkan cinta lewat tindakan, bukan kata-kata atau pelukan.
Misalnya: membantu tugas, menjemput diam-diam, atau memberikan waktu pribadi.
Coba perhatikan bentuk perhatian mereka yang diam-diam tapi nyata.
8. Bangun Kepercayaan Perlahan
Mereka butuh waktu untuk percaya bahwa tidak semua hubungan itu menyakitkan.
Tunjukkan bahwa kamu konsisten, tidak meledak-ledak, dan tidak reaktif terhadap jarak yang mereka buat.
Kepercayaan adalah kunci utama untuk membuka sisi emosional mereka.
9. Jangan Main Game atau Sengaja Bikin Cemburu
Respons avoidant terhadap tekanan emosional sering kali adalah menarik diri sepenuhnya.
Kalau kamu coba memancing respons dengan drama atau manipulasi, mereka bisa memutuskan hubungan secara tiba-tiba.
Hindari: ghosting balik, silent treatment, atau clingy berlebihan.
10. Kelola Ekspektasi dan Jaga Diri Sendiri
Jangan berharap mereka akan berubah drastis dalam waktu singkat.
Jaga batas dirimu sendiri: jangan sampai kamu mengorbankan seluruh kebutuhan emosionalmu hanya untuk menyesuaikan mereka.
Kamu juga berhak untuk merasa dicintai dan dihargai.
11. Ajak Diskusi Tentang Attachment Style
Kalau hubungan sudah cukup stabil, bisa mulai obrolan ringan:
Kamu pernah denger soal attachment style? Aku baca yang avoidant itu suka ngerasa gak nyaman kalau terlalu deket, kayaknya relatable ya...
Bisa juga mengajak terapi pasangan jika mereka terbuka.
Edukasi bersama bisa jadi jembatan untuk pemahaman yang lebih sehat.
F. Arti Avoidant dalam Psikologi
Dalam psikologi, khususnya dalam konteks teori keterikatan (attachment theory), atau arti avoidant dalam psikologi adalah gaya keterikatan yang ditandai dengan penghindaran keintiman dan ketergantungan emosional.
Individu dengan gaya keterikatan avoidant cenderung :
1. Menghindari keintiman: Mereka merasa tidak nyaman dengan keintiman emosional dan cenderung menjaga jarak emosional dengan orang lain. Mereka mungkin sulit untuk mengekspresikan perasaan mereka sendiri atau merespon perasaan orang lain.
2. Menekankan kemandirian: Mereka sangat menekankan kemandirian dan seringkali menghindari ketergantungan pada orang lain, bahkan dalam situasi yang membutuhkan dukungan.
3. Menekan kebutuhan akan dukungan: Mereka mungkin menekan kebutuhan mereka akan dukungan emosional dan cenderung menangani masalah mereka sendiri tanpa bantuan orang lain.
4. Sulit dalam hubungan: Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam membentuk dan mempertahankan hubungan yang dekat dan intim karena kesulitan dalam berbagi perasaan dan membangun kepercayaan.
5. Menunjukkan sedikit emosi: Mereka mungkin tampak tenang dan tidak emosional di permukaan, tetapi di bawahnya mungkin ada rasa takut akan penolakan atau kekecewaan.
G. Arti Avoidant dalam Kehidupan
Dalam kehidupan secara umum, atau arti avoidant dalam kehidupan adalah kecenderungan seseorang untuk menghindari situasi, orang, atau emosi yang dianggap mengancam, tidak nyaman, atau menimbulkan rasa cemas.
Ini bukan sekadar menghindari hal-hal yang tidak disukai, melainkan pola perilaku yang lebih dalam yang berakar pada mekanisme koping (cara mengatasi masalah) yang kurang sehat.
Seseorang dengan kecenderungan avoidant mungkin:
1. Menghindari konflik: Mereka mungkin menghindari konflik interpersonal dengan cara menghindari percakapan yang sulit atau menarik diri dari situasi yang tegang.
2. Menghindari tanggung jawab: Mereka mungkin menunda tugas atau menghindari tanggung jawab yang bisa menimbulkan stres atau rasa cemas.
3. Menghindari hubungan yang dekat: Mereka mungkin menghindari hubungan yang dekat dan intim karena takut akan penolakan, kekecewaan, atau kehilangan independensi.
4. Menghindari situasi sosial: Mereka mungkin menghindari situasi sosial yang besar atau interaksi sosial yang membutuhkan banyak interaksi karena takut akan penilaian atau penolakan.
5. Menghindari ekspresi emosi: Mereka mungkin menekan atau menghindari ekspresi emosi yang kuat, baik positif maupun negatif, karena takut akan konsekuensi emosional atau sosial.
6. Mencari kesendirian: Mereka mungkin mencari kesendirian dan menghindari interaksi dengan orang lain sebagai cara untuk mengelola kecemasan dan menghindari kemungkinan interaksi negatif.
Penting untuk diingat bahwa menghindari sesekali adalah hal yang normal.
Namun, jika pola penghindaran ini menjadi konsisten, berlebihan, dan mengganggu kehidupan sehari-hari, itu bisa menjadi indikasi masalah yang lebih mendalam yang mungkin memerlukan bantuan profesional.
Ini bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi psikologis, seperti gangguan kecemasan sosial, gangguan kepribadian menghindari, atau masalah lainnya.
H. Arti Cewek Avoidant
Selanjutnya, arti cewek avoidant adalah seorang perempuan yang menunjukkan ciri-ciri gaya keterikatan avoidant dalam hubungan interpersonal, khususnya hubungan asmara.
Ini bukan diagnosis klinis, melainkan deskripsi perilaku.
Cewek avoidant mungkin memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Sulit mengekspresikan perasaannya: Dia mungkin sulit mengungkapkan perasaannya, baik perasaan positif (cinta, kebahagiaan) maupun negatif (marah, sedih), kepada pasangannya. Dia mungkin tampak dingin, jarang menunjukkan afeksi, atau menutup diri.
2. Menjaga jarak emosional: Dia mungkin menjaga jarak emosional dari pasangannya, menghindari percakapan yang mendalam atau berbagi pengalaman pribadi yang rentan. Dia mungkin terlihat tidak peduli atau acuh tak acuh terhadap perasaan pasangannya.
3. Menghindari komitmen: Dia mungkin menghindari komitmen jangka panjang atau menunjukkan keraguan dan keengganan untuk berkomitmen pada suatu hubungan. Dia mungkin takut terikat atau kehilangan kemandiriannya.
4. Merasa tidak nyaman dengan keintiman: Dia mungkin merasa tidak nyaman dengan keintiman fisik atau emosional yang intens. Dia mungkin menghindari atau membatasi kontak fisik atau berbagi pengalaman emosional yang mendalam.
5. Menarik diri saat konflik: Saat terjadi konflik atau pertengkaran, dia mungkin menarik diri secara emosional atau fisik, menghindari konfrontasi dan resolusi masalah.
6. Memprioritaskan kemandirian: Dia mungkin memprioritaskan kemandirian dan kebutuhannya sendiri di atas kebutuhan pasangannya. Dia mungkin merasa terbebani oleh tuntutan hubungan yang membutuhkan saling ketergantungan.
Penting untuk diingat bahwa ini hanya deskripsi umum, dan setiap perempuan yang menunjukkan beberapa ciri-ciri ini tidak secara otomatis dikategorikan sebagai cewek avoidant.
Perilaku ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pengalaman masa lalu, faktor kepribadian, dan kondisi psikologis lainnya.
Jika perilaku ini mengganggu hubungan atau kehidupan sehari-hari, mencari bantuan profesional untuk memahami akar penyebabnya dan mengembangkan strategi koping yang lebih sehat sangat disarankan.
I. Arti Cowok Avoidant
Terakhir, arti cowok avoidant adalah seorang pria yang menunjukkan ciri-ciri gaya keterikatan avoidant dalam hubungan interpersonal, khususnya hubungan asmara.
Sama seperti cewek avoidant, ini bukan diagnosis klinis, melainkan deskripsi perilaku.
Cowok avoidant mungkin memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Sulit mengekspresikan perasaannya: Dia mungkin kesulitan mengungkapkan perasaannya, baik positif (cinta, kebahagiaan) maupun negatif (marah, sedih), kepada pasangannya. Dia mungkin tampak dingin, jarang menunjukkan afeksi, atau menutup diri.
2. Menjaga jarak emosional: Dia cenderung menjaga jarak emosional dari pasangannya, menghindari percakapan yang mendalam atau berbagi pengalaman pribadi yang rentan. Dia mungkin terlihat tidak peduli atau acuh tak acuh terhadap perasaan pasangannya.
3. Menghindari komitmen: Dia mungkin menghindari komitmen jangka panjang atau menunjukkan keraguan dan keengganan untuk berkomitmen pada suatu hubungan. Dia mungkin takut terikat atau kehilangan kemandiriannya.
4. Merasa tidak nyaman dengan keintiman: Dia mungkin merasa tidak nyaman dengan keintiman fisik atau emosional yang intens. Dia mungkin menghindari atau membatasi kontak fisik atau berbagi pengalaman emosional yang mendalam.
5. Menarik diri saat konflik: Saat terjadi konflik atau pertengkaran, dia mungkin menarik diri secara emosional atau fisik, menghindari konfrontasi dan resolusi masalah.
6. Memprioritaskan kemandirian: Dia mungkin memprioritaskan kemandirian dan kebutuhannya sendiri di atas kebutuhan pasangannya. Dia mungkin merasa terbebani oleh tuntutan hubungan yang membutuhkan saling ketergantungan.
7. Menunjukkan kontrol: Dia mungkin menunjukkan kontrol yang berlebihan dalam hubungan, menghindari keterbukaan emosional dengan cara mengalihkan pembicaraan atau menghindari topik-topik yang sensitif.
Seperti pada cewek avoidant, penting untuk diingat bahwa ini hanya deskripsi umum. Perilaku ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dan jika perilaku ini mengganggu hubungan atau kehidupan sehari-hari, mencari bantuan profesional sangat disarankan.
Demikian penjelasan arti kata avoidant atau avoidant artinya dan arti avoidant Bahasa Gaul Gen Z serta arti avoidant dalam hubungan asmara dan ciri-ciri pasangan avoidant hingga cara menghadapi pasangan avoidant dan arti avoidant dalam psikologi arti dan arti avoidant dalam kehidupan , termasuk arti cewek avoidant dan ciri-cirinya serta arti cowok avoidant dan ciri-cirinya .
( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )