TRIBUNPEKANBARU.COM, PADANG PARIAMAN - Fakta baru terungkap dari penemuan jasad Siska Oktavia (21) dan Adek Gustiana korban pembunuhan dengan pelaku SJ alias Wanda.
Wanda menghabisi nyawa Siska Oktavia dan Adek Gustiana Januari 2024 lalu, jasadnya baru ditemukan Kamis (19/6/2026) setelah terkuaknya pembunuhan dengan mutilasi dengan korban Septia Adinda.
Kuasa hukum keluarga korban, Alfi Syukri dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, mengungkapkan bahwa Siska Oktavia tidak hanya dibunuh, tetapi juga diperkosa.
Selain itu, sebelum jasadnya dimasukkan ke dalam sumur, ditutup kain, dan dicor dengan tiga sak semen.
Dugaan itu muncul setelah Alfi melihat kondisi kerangka kedua korban yang ditemukan dalam keadaan terpisah-pisah.
"Secara pasti kami belum bisa memastikan, namun dari yang kami lihat setelah sumur itu dibongkar, kerangka jasad kedua korban dalam kondisi terpisah-pisah. Kuat dugaan, korban juga dimutilasi," kata Alfi Syukri kepada TribunPadang.com, Sabtu (21/6/2025).
Sebelum dibunuh dan diduga dimutilasi, Siska Oktavia juga disebut sempat diperkosa oleh pelaku.
Baca juga: Pembunuhan dan Mutilasi di Pariaman : Skenario SJ bikin Keluarga Siska Tak Pernah Curiga, Lalu Syok
Baca juga: 6 Terdakwa Mutilasi Harimau di Rohul Divonis 4 Tahun Penjara, Lebih Rendah dari Tuntutan JPU
"Iya, kami mendapatkan informasi bahwa Siska sempat diperkosa pelaku. Informasi itu kami terima setelah pelaku ditangkap pada Kamis kemarin," ujarnya.
Informasi tersebut, lanjut Alfi, diperkuat dari keterangan pelaku saat melakukan reka adegan bersama pihak kepolisian.
"Pelaku sempat diminta melakukan reka adegan, dan di situ dia menyampaikan bahwa ia memperkosa korban terlebih dahulu sebelum membunuhnya," jelas Alfi.
Setelah membunuh Siska, pelaku kemudian menjemput korban kedua, Adek Gustiana, dan melakukan hal serupa.
"Usai melakukan itu kepada Siska, pelaku menjemput Adek dan menghabisi nyawanya juga," tambahnya.
Menurut Alfi, setelah membunuh kedua korban, pelaku menyembunyikan jasad mereka di dalam sumur di rumahnya.
"Pelaku memasukkan kedua korban ke dalam sumur, lalu menimbunnya dengan pakaian," katanya.
Tak berhenti di situ, sumur tersebut kemudian dicor menggunakan semen untuk menghilangkan jejak.
"Setelah korban dimasukkan dan ditimbun dengan pakaian, pelaku mencor sumur itu dengan tiga sak semen," ungkapnya.
Atas tindakan keji tersebut, LBH Padang meminta agar pelaku dijatuhi hukuman seberat-beratnya.
"Kami dari LBH Padang terus mendorong agar kasus ini diungkap secara tuntas dan pelaku dihukum seberat-beratnya," tegas Alfi Syukri.
Pelaku Sempat Ngotot Tak Tahu Keberadaan Siska ke Polisi
Pihak kepolisian sempat mencurigai Satria Juanda (25) alias Wanda sebagai pelaku di balik hilangnya Siska Oktavia pada 12 Januari 2024 lalu di Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Hal tersebut disampaikan oleh kuasa hukum keluarga korban, Alfi Syukri dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, kepada TribunPadang.com, Sabtu (21/6/2025).
Menurut Alfi, kecurigaan itu muncul karena Wanda diketahui merupakan orang terakhir yang bertemu dengan korban sebelum dinyatakan hilang.
Namun, karena tidak adanya bukti kuat, pihak kepolisian akhirnya melepaskan Wanda.
"Saat kita lakukan investigasi, kami langsung konfirmasi ke Polsek Batang Anai, tepatnya ke Kanit Reserse. Beliau menyampaikan bahwa memang sempat ada kecurigaan terhadap Wanda. Tapi karena tidak ada bukti yang cukup, dia akhirnya dilepaskan," ujar Alfi.
Lebih lanjut, Alfi menyebutkan bahwa Wanda sudah diperiksa sebanyak tiga kali oleh Kanit Reserse Polsek Batang Anai terkait kasus hilangnya Siska.
Dalam proses pemeriksaan tersebut, pihak kepolisian bahkan sempat melakukan tindakan kekerasan agar Wanda mengaku.
Namun, Wanda tetap bersikukuh tidak mengetahui keberadaan Siska.
“Wanda ini sudah lebih dari tiga kali dimintai keterangan, bahkan sempat mengalami kekerasan agar mengaku. Tapi dia tetap tidak mengaku, dan keterangan yang disampaikan ke Polisi sama seperti yang dia sampaikan ke kami, tidak berubah,” ungkap Alfi.
Selain itu, Polisi juga pernah membawa Wanda ke lokasi yang diduga menjadi tempat hilangnya Siska, namun hasilnya tetap nihil.
“Pemeriksaannya tidak hanya dilakukan di kantor Polisi, bahkan sampai ke arah Jembatan Layang. Tapi dia tetap ngotot tidak tahu soal keberadaan Siska. Jawabannya selalu sama,” jelasnya.
Menurut Alfi, Wanda juga telah berulang kali diperiksa oleh berbagai unit kepolisian, termasuk Polsek Batang Anai, Polsek Koto Tangah, hingga Polres Padang Pariaman.
Namun, selama proses pemeriksaan itu, tidak ditemukan satupun bukti yang mengarah kepada Wanda sebagai pelaku pembunuhan terhadap Siska Oktavia, Adek Gustiana, dan Septia Adinda.
“Dia sudah sangat sering diperiksa, tapi sampai saat itu tidak ada satupun barang bukti yang bisa mengaitkan dia dengan kasus ini,” tutup Alfi.
( Tribunpekanbaru.com / TribunPadang.com)