Orang Siprus Cemas Negaranya Dijadikan Tanah yang Dijanjikan Versi 2, 'Negara Kami Sedang Direbut'

Editor: Ariestia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KHAWATIR - Lonjakan pembelian tanah dan properti oleh warga Israel di Siprus memicu kekhawatiran sejumlah pihak.
KHAWATIR - Lonjakan pembelian tanah dan properti oleh warga Israel di Siprus memicu kekhawatiran sejumlah pihak.

Dalam konferensi pers pada Selasa (24/6/2025), ia menyampaikan peringatan keras kepada pemerintah:

"Negara kami sedang direbut dari kami... Israel sedang menduduki kami," kata Stefanou kepada para anggota partai.

Ia memperingatkan adanya potensi ancaman terhadap keamanan nasional akibat pembelian properti secara masif di wilayah-wilayah sensitif:

"Bahaya besar sedang datang... negara kita sedang hancur. Warga Israel membeli real estat di wilayah sensitif yang mengancam keamanan nasional," ujarnya.

"Kami mengamati perkembangan sebuah fenomena, yaitu Israel membangun ghetto dengan mendirikan sekolah dan sinagog Zionis. Kami melihat Israel membeli pusat-pusat ekonomi penting dan lahan yang luas di Siprus secara terorganisasi," tambahnya.

Komunitas Warga Israel Dirikan Area Tertutup 'Khusus Israel' di Siprus

Menurut laporan, warga Israel juga membentuk komunitas berpagar atau gated communities di wilayah seperti Larnaca dan Limassol, yang secara praktis tertutup bagi masyarakat umum dan hanya dapat diakses oleh sesama warga Israel.

"Karena Siprus berukuran kecil, dan terletak di kawasan yang bergejolak... kami akan terus menekankan perlunya mengambil langkah-langkah, tetapi pemerintah juga perlu bergerak," ujar Stefanou dalam wawancara dengan radio CyBC.

Ia menekankan bahwa negara-negara besar seperti Spanyol, Italia, dan Jerman telah lebih dulu menerapkan pembatasan penjualan tanah kepada warga negara ketiga (non-Uni Eropa).

Partai AKEL bahkan telah mengajukan dua rancangan undang-undang di parlemen untuk membatasi serta mengawasi kepemilikan tanah oleh warga negara non-UE, khususnya di dekat infrastruktur penting negara.

Stefanou menegaskan bahwa langkah partainya bukan didorong oleh xenofobia atau anti-Semitisme:

"Ini adalah tanggung jawab pemerintah untuk memastikan Siprus tetap berada di bawah kendali warga Siprus untuk selamanya," tegasnya.

Data Pembelian Properti oleh Warga Israel

Menurut laporan Cyprus Mail, antara 2021 hingga Januari 2025, warga negara Israel tercatat sebagai pembeli properti asing terbanyak keempat di Siprus—setelah Inggris, Rusia, dan Lebanon.

Rinciannya adalah sebagai berikut:

Halaman
123

Berita Terkini