Baca tanpa iklan
Karier Hamdan ATT di industri musik dangdut dimulai sejak akhir 1970-an, dan melejit di era 1980-an berkat sejumlah lagu andalannya yang lekat di telinga masyarakat.
Dikenal dengan suara lembut dan vibrasi khas, Hamdan ATT menjadi simbol romantisme dalam musik dangdut klasik.
Tak sedikit lagunya yang mengangkat tema cinta berbalut kesedihan dan kepasrahan, menjadikannya sangat diminati pada zamannya.
Perjalanan Karier dan Lagu-lagu Hits
Baca juga: GEGER, KDRT di Payakumbuh, Diduga Kepala Korban Dipukul Palu, Telinga Digunting, Kondisinya Kritis
Karier Hamdan ATT mulai menanjak saat ia merilis lagu-lagu seperti “Termiskin di Dunia”, “Pendusta”, “Gubug Derita”, dan “Bekas Pacar”.
Salah satu lagu paling terkenalnya, "Termiskin di Dunia", bahkan disebut sebagai salah satu karya abadi dalam sejarah dangdut Indonesia.
Selain aktif sebagai penyanyi solo, Hamdan ATT juga kerap berkolaborasi dengan penyanyi wanita, termasuk Elvy Sukaesih dan Rita Sugiarto.
Hamdan ATT dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan tetap aktif bernyanyi hingga usia senja, meski tak lagi sesering dulu.
Dedikasi di Dunia Dangdut
Hamdan ATT merupakan penyanyi yang sangat produktif. Ia disebut merilis lebih dari 10 album sepanjang kariernya, baik dari album solo, kompilasi, dan kolaborasi.
Bersama Meggy Z dan Muchsin Alatas, Hamdan ATT pernah berkolaborasi dan disebut sebagai 3 Raja Dangdut.
Gaya menyanyinya yang bersahaja namun penuh penghayatan membuat Hamdan ATT tetap disukai bahkan oleh generasi muda yang mengenalnya melalui platform digital seperti YouTube dan Spotify.
Di luar panggung, Hamdan ATT dikenal sebagai pribadi sederhana dan religius. Ia juga beberapa kali diundang dalam acara nostalgia atau reuni artis-artis lawas, dan tetap aktif menyapa penggemarnya lewat media sosial dalam beberapa tahun terakhir.
Indonesian Dangdut Awards 2021 memberikan penghargaan Lifetime Achievement kepada Hamdan ATT atas dedikasinya untuk musik dangdut Tanah Air.
Warisan Musik yang Tak Lekang oleh Zaman
Kepergian Hamdan ATT menandai akhir dari sebuah era keemasan dangdut klasik. Namun, karya-karyanya akan terus hidup dan dikenang sebagai bagian penting dari perjalanan musik Indonesia.
Ia bukan hanya seorang penyanyi, tapi juga penjaga nilai-nilai dangdut melayu yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya nasional.