TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK – Mata Sartinah masih sembap ketika berdiri di antara tumpukan bantuan.
Di bawah atap rumah tetangga ia menatap tenda gulung dan kasur lipat yang baru saja diberikan pemerintah.
Perempuan berusia 63 tahun itu kehilangan tempat tinggalnya setelah api melalap habis rumah yang ia tempati selama puluhan tahun.
Dalam kebakaran di Jalan Hang Jebat, Kelurahan Perawang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, pada Jumat (1/8/2025) siang, api melalap tiga unit rumah petak
“Rumah kami hangus, tapi kami yakin kami tidak sendiri, ada tangan-tangan peduli terhadap derita kami,” ucapnya pelan, mengusap air mata dengan sudut kerudung.
Baca juga: Tiga Rumah Petak Ludes Terbakar di Perawang Siak, Warga Mengungsi Hanya dengan Baju di Badan
Di sampingnya, Heru Mahendra (28), duduk memeluk lutut.
Ia belum banyak bicara sejak malam naas itu. Rumah petak yang menjadi tempatnya berteduh bersama anak istri kini tinggal puing.
“Kami belum sempat selamatkan banyak barang, cuma dokumen penting dan baju di badan,” katanya dengan nada lirih
Sementara itu, Zolni (47) tampak berusaha tegar.
Ia menyambut para tamu dari pemerintah dan tokoh masyarakat yang datang menyerahkan bantuan.
Wajahnya lelah, tapi senyumnya tetap ia paksa hadir.
Tenda-tenda bantuan, kasur gulung, paket sembako, dan air mineral tertata rapi di halaman rumah tetangga yang sementara menjadi tempat singgah mereka.
Di atas satu dus, tertera tulisan “Logistik Bencana Dinsos FA 2025”.
Di sampingnya, air galon, biskuit kaleng, susu bubuk, hingga family kit dibagikan satu per satu.
Sartinah menggenggam erat amplop bantuan yang baru saja diterimanya.