Kebakaran di Siak

Rumahnya Hangus dalam Kebakaran di Perawang Siak, Sartinah Tetap Optimistik Mereka Tidak Sendirian

Penulis: Mayonal Putra
Editor: Ariestia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BANTUAN - Wakil Bupati Siak Syamsurizal, Kepala Kalaksa BPBD Siak Arif Hamidi, Kepala Dinas Sosial Wan Idris serta Ketua Baznas Siak hadir ke lokasi kebakaran rumah di Tualang, Jumat (1/8/2025) sore memberikan bantuan.

 Ia kini mengungsi di rumah kerabat, bersama suaminya.

Senada dengan itu, Heru Mahendra (28), buruh harian yang juga kehilangan tempat tinggalnya, mengatakan saat kejadian ia baru saja kembali dari bekerja. 

“Pas sampai rumah, sudah ramai orang. Api sudah besar, tak bisa masuk lagi. Semua barang di dalam habis,” ujarnya lirih.

Menurut keterangan warga sekitar, api mulai terlihat sekitar pukul 11.00 WIB dari bagian tengah bangunan.

Dalam hitungan menit, api merambat cepat karena struktur rumah sebagian besar terbuat dari kayu dan bahan mudah terbakar.

Warga sekitar sempat berupaya memadamkan api dengan alat seadanya, namun gagal membendung kobaran yang kian membesar.

Petugas pemadam kebakaran dari BPBD Kabupaten Siak tiba di lokasi sekitar pukul 11.14 WIB, atau lima menit setelah menerima laporan.

Dua unit mobil tangki dan satu mobil angkut diterjunkan ke lokasi dengan dukungan 17 personel gabungan.

“Kami langsung lakukan pemblokiran agar api tidak menjalar ke bangunan lain, lalu pemadaman dan pendinginan,” ujar Nindi Afriliawati, operator Damkar BPBD Siak.

Menurut Nindi, proses pemadaman tuntas pada pukul 12.20 WIB.

Tidak ada korban jiwa, namun sebanyak 3 kepala keluarga atau 5 jiwa terdampak dan harus mengungsi. 

Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian, sementara taksiran kerugian belum dapat dipastikan.

“Di lapangan, kami sempat terkendala lalu lintas yang padat dan keterbatasan peralatan seperti gancu, HT, serta APD. Tapi seluruh personel berhasil mengendalikan api dengan baik,” katanya.

Pemerintah Kabupaten Siak telah menerima laporan lengkap kejadian tersebut.

Dokumentasi dan data kebakaran juga sudah diteruskan ke BPBD Provinsi Riau sebagai bagian dari sistem pelaporan kebencanaan.

Kini, para korban masih menunggu uluran bantuan darurat, sementara sisa puing-puing rumah mereka menjadi saksi bisu dari peristiwa memilukan yang terjadi di tengah teriknya matahari. 

(Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)

Berita Terkini