TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Skandal pungutan liar atau pungli terhadap para Tenaga Harian Lepas (THL) di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru sebentar lagi menunjukan titik terang.
Proses pemeriksaan khusus yang dilakukan oleh Inspektorat Kota Pekanbaru segera membuka tabir.
Apalagi satu per satu THL di RSD Madani Pekanbaru sudah buka suara ke hadapan tim pemeriksaan khusus.
Namun para THL masih enggan bersuara ke media massa.
Padahal para THL sudah membuat pengakuan di depan Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho.
Mereka mengaku membayar sekitar Rp 15 juta hingga Rp 40 juta untuk bekerja sebagai THL di RSD Madani Pekanbaru.
Tribunpekanbaru.com mencoba menghubungi kembali beberapa THL yang sudah menjalani pemeriksaan.
Baca juga: Nasib Ratusan Eks THL di RSD Madani Pekanbaru, Tunggu Penempatan di Sejumlah OPD
Tapi para THL itu tidak menanggapi kontak maupun pesan dari Tribunpekanbaru.com.
Mereka sebagai korban enggan berkomentar banyak soal praktek pungli terhadap perekrutan THL di RSD Madani Pekanbaru.
Padahal kebanyakan para THL sudah memberikan keterangan dalam pemeriksaan khusus yang digelar Inspektorat Kota Pekanbaru pada pekan kemarin.
Walau demikian, sumber Tribunpekanbaru.com di RSD Madani Pekanbaru membenarkan bahwa para THL memang menyerahkan uang kepada oknum di rumah sakit itu.
Baca juga: Skandal Pungli Terhadap THL di RSD Madani Pekanbaru, Pelaku Bisa Saja Terjerat Pidana
Para THL bisa bekerja di rumah sakit pemerintah tersebut setelah membayar sejumlah uang.
Besaran uang yang diserahkan kepada oknum tersebut pun beragam. Ada yang membayar Rp 30 juta dan ada yang membayar Rp 40 juta.
Pengakuan itu terungkap setelah praktek pungli ini terbongkar beberapa waktu lalu. Sumber tersebut meminta agar identitas dirinya tidak diungkap ke media massa.
Begitu juga identitas para THL yang mengaku menyerahkan uang kepada oknum di rumah sakit pemerintah itu. Mereka hanya mengungkap detil informasi kepada tim pemeriksaan khusus.
(Tribunpekanbaru.com/ Fernando Sikumbang)