Berita Kampar

Pasca Makan Korban, Keruhnya Air Terjun Pulau Simo Kampar Disorot, Dampak Jalan Amblas Riau-Sumbar?

Penulis: Fernando Sihombing
Editor: Theo Rizky
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AIR TERJUN - Objek Wisata Air Terjun Pulau Simo di Desa Tanjung Alai Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau sebelum keruh.

TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Kekeruhan Objek Wisata Air Terjun Pulau Simo di Desa Tanjung Alai Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau menjadi sorotan di dunia maya. 

Sorotan muncul setelah seorang pengunjung meninggal di lokasi itu pada Sabtu (9/8/2025).

Video pencarian dan penemuan jasad pemuda asal Pekanbaru bernama Berkat Kurniawan Siregar (19) itu beredar di media sosial. 

Di video itulah tampak perairan di bawah air terjun sangat keruh.

Bagi mereka yang pernah ke sana, melihat perubahan amat mencolok dari sebelumnya. 

"Keruh kali airnya sekarang. Dulu bersih," begitu petikan komentar akun Instagram @adymardiahmad terhadap unggahan video pencarian korban di akun @infokamparupdate.

Dibanding waktu lalu, perairan ini amat jernih. Tebing batu berlumut membuat air tampak kehijauan. 

Kepala Desa Tanjung Alai, Zulfan Alwi mengatakan, perairan Pulau Simo sudah keruh selama hampir satu tahun belakangan.

Hal ini berdampak kepada jumlah pengunjung yang turun drastis.

"Sekarang sudah sepi karena airnya sudah keruh. Sudah kurang setahun inilah. Dulu ramai kesitu," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Senin (11/8/2025).

Menurut dia, air keruh sejak Jalan Lintas Riau-Sumatera Barat Kilometer 106-107 amblas pada 2024.

Jalan yang amblas kemudian diperbaiki dengan penimbunan.

Material tanah dari aktivitas penimbunan terbawa arus sungai yang menyeberang di bawah badan jalan.

Jaraknya hanya sekitar 500 meter ke air terjun. 

Material lumpur kemudian mengendap di bawah air terjun. Ia memperkirakan endapan lumpur sudah sangat tebal. 

Halaman
1234

Berita Terkini