Pengungkapan Kasus Ganja di Kampus

Aksi Nekat 2 Mantan Mahasiswa Simpan 40 Kg Ganja Kering di Atap PKM UIN Suska Riau, Ini Motifnya

Penulis: Rizky Armanda
Editor: Ariestia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENEMUAN GANJA - Dua mantan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau nekat menjadikan area kampus itu sebagai markas penyimpanan puluhan kilogram ganja. Perbuatan ini dibongkar oleh tim BNNP Riau yang melakukan penggerebekan dan penggeledahan di lingkungan kampus itu pada 8 Agustus 2025.

Ganja Disimpan di Atap Gedung PKM UIN Suska, Ini Alasannya

Tim BNNP Riau langsung menuju kampus UIN Suska Riau dan melakukan penggeledahan di Gedung PKM.

Penggeledahan dilakukan dengan disaksikan pihak kampus.

Hasilnya, petugas menemukan dua kardus berisi 40 paket ganja kering yang disembunyikan di atap gedung.

Dengan penemuan itu, total barang bukti yang berhasil diamankan mencapai 63 paket atau sekitar 63 kilogram ganja kering.

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tersangka RS adalah otak dari jaringan tersebut. 

Ia mengaku telah tiga kali melakukan kejahatan serupa sejak Mei 2025, atas perintah rekannya yang berinisial A dan M.

Setiap pengiriman, RS menerima upah sebesar Rp200 ribu.

Keduanya sengaja memilih atap gedung PKM tempat penyimpanan. Bukan tanpa alasan.

“RS menggunakan area kampus UIN Suska Riau sebagai tempat aman untuk menyimpan dan mengendalikan peredaran ganja. Ia merasa lokasi ini tidak akan terpantau oleh aparat penegak hukum karena ia sendiri adalah mantan mahasiswa di universitas tersebut,” terang Sinaga.

RS menerima 70 kilogram ganja kering terakhir kali pada 7 Agustus 2025, yang dijemput dari Panyabungan, Sumatera Utara, menggunakan mobil Daihatsu Terios.

Ganja tersebut dibagi menjadi beberapa bagian:

23 paket untuk dikirim ke Tangerang
40 paket untuk Palembang
4 paket sebagai upah
3 paket telah dijual
63 paket berhasil disita BNNP

Sementara itu, tersangka S, yang juga merupakan mantan mahasiswa, berperan membantu RS dalam menyimpan dan mengendalikan peredaran ganja dari dalam kampus.

Ia dijanjikan upah sebesar Rp2 juta setelah seluruh paket terjual.

S telah dua kali terlibat dalam aksi ini sejak Juli 2025.

Halaman
123

Berita Terkini