TRIBUNPEKANBARU.COM - Viral nyaris ambruk saat jadi paskibraka Papua Barat Daya, Karisto Gideon Dimara (17) akhirnya buka suara.
Ya, video dirinya yang kemudian dipapah oleh dua rekanya di bagia sisi kanan dan kiri itu telah viral di media sosial.
Banyak yang mengomentari terkait dengan kesigapan dua rekannya yang membantu Karisto Gideon agar tetap tegap dan meneruskan pekerjannya.
Baca juga: Berbuntut Panjang, Camat Sungai Bahar sebut Atlet Voli yang Beri Kejutan Ultah saat Drumband Tampil
Dan nyatanya ia memang tak snaggup meskipun dipapah. Ia masih lunglai dan langkah kakinya kecil dan tidal tegap.
Dan berikut ini juga pengakuan dua rekan Karisto yang mamapahnya saat Karisto akan ambruk.
Ya, Karisto Gideon nyaris ambruk saat upacara peringatan HUT ke-80 RI di Lapangan Upacara Kodaeral XIV Sorong, Minggu (17/8/2025) lalu.
Setelahprosesi pengibaran, Karisto pusing, sesak napas, dan nyaris pingsan.
Meski tubuhnya goyah, mulai sempoyongan, ia tetap berusaha menyelesaikan tugasnya.
Dua rekannya, Afgan Rizal Sapulette dan Frans Beto Koloway, spontan menggandeng tangan Karisto.
Keduanya menopangnya Ksristo agar tetap bisa berjalan keluar lapangan dengan formasi yang utuh.
Aksi ini terekam kamera dan viral di media sosial.
Aksi ini mendapat pujian peserta upacara hingga warganet atas semangat, solidaritas, dan jiwa korsa mereka.
Pengakuan Karisto Gideon Dimara
Karisto Gideon Dimara adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) YPK Bukid Zaitun Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Karisto dipercaya masuk barisan pasukan delapan Paskibraka.
Siswa kelas dua SMK itu mengaku sempat merasa matanya berkunang-kunang dan sesak napas usai pengibaran bendera.