TRIBUNPEKANBARU.COM - Penangkapan Immanuel Ebenezer alias Noel oleh KPK lewat operasi tangkap tangan (OTT) bukan sekadar kasus hukum biasa.
Di balik dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), terselip aroma politik yang semakin menyengat.
Ray Rangkuti, Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia, menilai langkah KPK ini bukan hanya soal menegakkan hukum.
Akan tetapi juga bisa dibaca sebagai sinyal politik yang lebih dalam.
Bagi Ray, seorang aktivis yang dikenal tajam sejak masa kuliahnya di Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah, dengan spesialisasi Aqidah dan Filsafat Islam,
penangkapan Noel menjadi penanda keretakan yang kian nyata antara Presiden Prabowo dan pendahulunya, Joko Widodo.
"Sejauh ini kan yang paling kuat, Noel itu tetap dilihat sebagai orangnya Pak Jokowi. Image dia itu masih sebagai orang yang dekat dengan Pak Jokowi," kata Ray Rangkuti, Minggu (24/8/2025).
Noel diketahui dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 menjadi relawan Jokowi dengan mendirikan Jokowi Mania.
Kemudian pada Pilpres 2024, Noel mendirikan relawan Prabowo Mania 08 untuk mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca juga: Teka-Teki Perempuan Hilang 13 Hari di Lombok: Ternyata Dicor di Sumur Oleh Kekasih Sendiri
Baca juga: Kasus Penahanan Ijazah oleh Perusahaan Travel di Pekanbaru Berlanjut, 2 Kali Disidak Eks Wamenaker
Hingga akhirnya Noel pun bergabung dengan Partai Gerindra.
Menurut Ray Rangkuti, hal menarik dalam peristiwa hukum akhir-akhir ini adalah orang-orang yang dekat dengan Jokowi banyak bermasalah.
"Jadi pertanyaan apakah ini by design atau muncul secara natural. Tetapi di luar pertanyaan itu, saya kira hubungan Pak Jokowi dengan Pak Prabowo itu menunjukkan makin tidak lengket. Atau semakin berjarak," jelasnya.
Pendiri Komite Independen Pemantau Pemilih (KIPP) ini mencontohkan bagaimana saat ini Silfester Matutina orang yang dekat dengan Jokowi tidak pernah dieksekusi hukumannya dan kini menjadi sorotan publik.
Silfester Matutina pun sama awalnya merupakan pendukung Jokowi pada Pilpres 2019 dan menjadi Ketua Solidaritas Merah Putih, relawan pendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Selanjutnya ada Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) era Jokowi, Nadiem Anwar Makarim yang kini terseret kasus korupsi Laptop Chromebook di Kejaksaan Agung. Nadiem diketahui