Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pelajaran Sekolah

Arti Majas Retorika, Contoh Majas Retorika, Contoh Kalimat Majas Retorika, Ciri-ciri Majas Retorika

Berikut penjelasan tentang arti majas retorika dan contoh majas retorika serta contoh kalimat majas retorika dan ciri-ciri majas retorika

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
Foto Ilustrasi AI
PELAJARAN SEKOLAH : Foto olahan kecerdasan buatan atau AI (Meta AI) oleh Nolpitos Hendri 18/10/2025. Arti Majas Retorika, Contoh Majas Retorika, Contoh Kalimat Majas Retorika, Ciri-ciri Majas Retorika. Penjelasan tentang arti majas retorika dan contoh majas retorika serta contoh kalimat majas retorika dan ciri-ciri majas retorika . 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dalam artikel ini akan dijelaskan tentang arti majas retorika dan contoh majas retorika serta contoh kalimat majas retorika dan ciri-ciri majas retorika .

Baca juga: Pengertian Majas dan 7 Jenis-jenis Majas serta 26 Macam-macam Majas dan Contoh Masing-masing

A. Arti Najas Retorika

Dalam bahasa Indonesia, arti majas retorika atau disebut juga pertanyaan retoris adalah gaya bahasa yang menggunakan pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban.

Pertanyaan ini diajukan bukan untuk mendapatkan informasi, melainkan untuk menekankan suatu pernyataan, membangkitkan emosi, atau mengajak pembaca atau pendengar untuk merenungkan suatu hal.

Dalam majas retorika, jawaban atas pertanyaan tersebut biasanya sudah jelas atau tersirat dalam pertanyaan itu sendiri.

Pertanyaan retoris sering kali digunakan untuk membuat pernyataan lebih kuat, meyakinkan, atau berkesan.

B. Contoh Majas Retorika dan Contoh Kalimat Majas Retorika

Berikut contoh majas retorika dan contoh kalimat majas retorika :

- Apakah mungkin kita bisa mencapai kesuksesan tanpa kerja keras? (Jawaban yang diharapkan adalah tidak).

- Siapa yang tidak ingin hidup bahagia? (Jawaban yang diharapkan adalah semua orang).

- Apakah kita rela melihat bangsa ini terpecah belah? (Jawaban yang diharapkan adalah tidak).

- Masihkah kita akan terus berdiam diri melihat ketidakadilan ini? (Jawaban yang diharapkan adalah tidak).

- Apakah pantas seorang pemimpin berbohong kepada rakyatnya? (Jawaban yang diharapkan adalah tidak).

Dalam contoh-contoh di atas, pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak memerlukan jawaban karena jawabannya sudah jelas atau tersirat dalam pertanyaan itu sendiri.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan untuk menekankan suatu pernyataan atau mengajak pembaca atau pendengar untuk merenungkan suatu hal.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved