Arti Kata
Arti Gastroenteritis dan Apa Itu Gastroenteritis, Penyebab, Gejala, Pengobatan, Pencegahan, Dampak
arti kata gastroenteritis dan apa itu gastroenteritis serta penyebab dan gejala hingga penularan dan pengobatan serta pencegahan dan dampak
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dalam artikel ini akan dijelaskan tentang arti kata gastroenteritis dan apa itu gastroenteritis serta penyebab gastroenteritis dan gejala gastroenteritis hingga penularan gastroenteritis dan pengobatan gastroenteritis serta pencegahan gastroenteritis termasuk kapan harus ke dokter dan dampak gastroenteritis serta cara mengobati gastroenteritis .
Baca juga: Arti Kata Gestun dan Apa Itu Gestun, Praktik Gestun, Legalitas, Alternatif, Contoh, Dampak, Risiko
A. Arti Kata Gastroenteritis dan Apa Itu Gastroenteritis
Gastroenteritis merupakan istilah medis.
Secara istilah, arti kata gastroenteritis atau gastroenteritis artinya adalah peradangan pada saluran pencernaan yang melibatkan lambung (gastro) dan usus (entero).
Kondisi ini sering disebut sebagai flu perut atau keracunan makanan, meskipun penyebabnya tidak selalu karena virus influenza atau makanan yang terkontaminasi.
Jadi, apa itu gastroenteritis adalah penyakit umum yang menyebabkan diare, muntah, dan sakit perut.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit.
Gastroenteritis juga dapat disebabkan oleh racun dalam makanan atau efek samping obat-obatan.
B. Penyebab Gastroenteritis
Berikut penyebab gastroenteritis :
- Virus: Penyebab paling umum gastroenteritis adalah virus, seperti norovirus, rotavirus, adenovirus, dan astrovirus. Rotavirus paling sering menyerang bayi dan anak-anak.
- Bakteri: Bakteri seperti Salmonella, Escherichia coli (E. coli), Campylobacter, dan Shigella dapat menyebabkan gastroenteritis. Infeksi bakteri seringkali disebabkan oleh makanan atau air yang terkontaminasi.
- Parasit: Parasit seperti Giardia lamblia dan Cryptosporidium dapat menyebabkan gastroenteritis, terutama melalui air yang terkontaminasi.
- Racun: Beberapa makanan mengandung racun yang dapat menyebabkan gastroenteritis, seperti racun pada jamur liar atau makanan laut yang tidak diolah dengan benar.
- Obat-obatan: Beberapa obat-obatan, seperti antibiotik, dapat menyebabkan gastroenteritis sebagai efek samping.
C. Gejala Gastroenteritis
Gejala gastroenteritis bervariasi tergantung pada penyebabnya, tetapi umumnya meliputi:
- Diare: Buang air besar encer dan sering.
- Muntah: Mengeluarkan isi perut melalui mulut.
- Sakit perut: Kram perut, nyeri, atau rasa tidak nyaman di perut.
- Mual: Perasaan ingin muntah.
- Demam: Suhu tubuh meningkat.
- Sakit kepala: Nyeri di kepala.
- Nyeri otot: Nyeri pada otot-otot tubuh.
- Dehidrasi: Kekurangan cairan tubuh akibat diare dan muntah.
D. Penularan Gastroenteritis
Gastroenteritis dapat menular melalui:
- Makanan atau air yang terkontaminasi: Mengonsumsi makanan atau air yang mengandung virus, bakteri, atau parasit.
- Kontak langsung dengan orang yang terinfeksi: Menyentuh orang yang terinfeksi atau berbagi peralatan makan dan minum.
- Kontak dengan permukaan yang terkontaminasi: Menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus atau bakteri, kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata.
E. Pengobatan Gastroenteritis
Kebanyakan kasus gastroenteritis sembuh sendiri dalam beberapa hari tanpa pengobatan khusus. Pengobatan utama bertujuan untuk mencegah dehidrasi dan meredakan gejala:
- Rehidrasi: Minum banyak cairan, seperti air putih, oralit, atau sup kaldu, untuk menggantikan cairan yang hilang akibat diare dan muntah.
- Istirahat: Istirahat yang cukup membantu tubuh melawan infeksi.
- Makanan ringan: Konsumsi makanan yang mudah dicerna, seperti nasi, roti tawar, pisang, dan apel. Hindari makanan berlemak, pedas, atau yang mengandung susu.
- Obat-obatan: Dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk meredakan mual, muntah, atau diare, tetapi obat-obatan ini tidak selalu diperlukan.
F. Pencegahan Gastroenteritis
- Cuci tangan: Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur, terutama setelah menggunakan toilet, sebelum makan, dan setelah menyentuh benda-benda yang mungkin terkontaminasi.
- Kebersihan makanan: Masak makanan hingga matang sempurna dan simpan makanan dengan benar untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
- Air bersih: Gunakan air bersih untuk minum dan memasak. Jika ragu, rebus air terlebih dahulu.
- Vaksinasi: Vaksin rotavirus tersedia untuk bayi dan dapat membantu mencegah gastroenteritis yang disebabkan oleh rotavirus.
G. Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala gastroenteritis yang parah, seperti:
- Dehidrasi berat: Gejala dehidrasi meliputi mulut kering, jarang buang air kecil, urine berwarna gelap, pusing, dan lemas.
- Diare berdarah: Tinja mengandung darah.
- Demam tinggi: Suhu tubuh di atas 38,5°C.
- Sakit perut yang parah: Nyeri perut yang tidak tertahankan.
- Muntah terus-menerus: Tidak bisa menahan makanan atau minuman.
- Gejala tidak membaik setelah beberapa hari: Gejala gastroenteritis tidak membaik setelah 2-3 hari.
H. Dampak Gastroenteritis
Gastroenteritis, meskipun umumnya sembuh dalam beberapa hari, dapat menimbulkan berbagai dampak, mulai dari yang ringan hingga serius, tergantung pada penyebab, tingkat keparahan, usia, dan kondisi kesehatan individu yang terinfeksi.
Berikut beberapa dampak gastroenteritis :
1. Dampak Fisik:
a. Dehidrasi: Ini adalah dampak paling umum dan berpotensi berbahaya dari gastroenteritis. Diare dan muntah menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit yang signifikan, yang dapat menyebabkan dehidrasi. Gejala dehidrasi meliputi:
- Rasa haus yang ekstrem
- Mulut dan kulit kering
- Urin berwarna gelap dan sedikit
- Pusing atau pingsan
- Kelelahan
- Pada bayi dan anak-anak, dehidrasi dapat menyebabkan mata cekung, ubun-ubun cekung, dan tidak ada air mata saat menangis.
b. Ketidakseimbangan Elektrolit: Kehilangan elektrolit seperti natrium, kalium, dan klorida dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk:
- Kelemahan otot
- Kram otot
- Detak jantung tidak teratur
- Kejang
c. Malabsorpsi Sementara: Peradangan pada usus dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dari makanan. Ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi sementara.
d. Intoleransi Laktosa Sementara: Gastroenteritis dapat merusak lapisan usus halus, yang menghasilkan enzim laktase yang diperlukan untuk mencerna laktosa (gula dalam susu). Ini dapat menyebabkan intoleransi laktosa sementara, dengan gejala seperti kembung, diare, dan sakit perut setelah mengonsumsi produk susu.
e. Komplikasi pada Kondisi Medis yang Ada: Gastroenteritis dapat memperburuk kondisi medis yang sudah ada, seperti penyakit jantung, penyakit ginjal, atau diabetes.
f. Sindrom Iritasi Usus (IBS) Pasca-Infeksi: Dalam beberapa kasus, gastroenteritis dapat memicu atau memperburuk gejala IBS, seperti sakit perut, kembung, dan perubahan kebiasaan buang air besar.
2. Dampak pada Aktivitas Sehari-hari:
a. Absensi Sekolah atau Kerja: Gejala gastroenteritis seperti diare, muntah, dan kelelahan dapat membuat seseorang tidak dapat berpartisipasi dalam kegiatan sekolah atau kerja.
b. Gangguan Tidur: Sakit perut, mual, dan keinginan untuk buang air besar di malam hari dapat mengganggu tidur.
c. Perubahan Nafsu Makan: Mual dan muntah dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan.
d. Keterbatasan Aktivitas Sosial: Takut mengalami gejala di depan umum dapat membuat seseorang menghindari aktivitas sosial.
3. Dampak Psikologis:
a. Kecemasan: Mengalami gastroenteritis dapat menyebabkan kecemasan, terutama jika gejalanya parah atau berlangsung lama.
b. Ketakutan: Ketakutan akan menularkan penyakit kepada orang lain dapat menyebabkan isolasi sosial.
c. Stres: Mengelola gejala gastroenteritis dan dampaknya pada aktivitas sehari-hari dapat menyebabkan stres.
4. Dampak Ekonomi:
a. Biaya Pengobatan: Meskipun kebanyakan kasus gastroenteritis sembuh sendiri, beberapa kasus memerlukan kunjungan ke dokter, obat-obatan, atau rawat inap, yang dapat menimbulkan biaya pengobatan.
b. Kehilangan Produktivitas: Absensi dari sekolah atau kerja dapat menyebabkan kehilangan produktivitas dan pendapatan.
5. Dampak Jangka Panjang:
Dalam kebanyakan kasus, gastroenteritis tidak menyebabkan dampak jangka panjang. Namun, dalam beberapa kasus, komplikasi seperti IBS pasca-infeksi atau intoleransi laktosa sementara dapat berlanjut selama beberapa bulan atau bahkan tahun.
6. Pencegahan Dampak:
Banyak dampak gastroenteritis dapat dicegah dengan:
- Rehidrasi yang Cukup: Minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi.
- Kebersihan yang Baik: Mencuci tangan secara teratur untuk mencegah penyebaran infeksi.
- Makanan yang Aman: Menyiapkan dan menyimpan makanan dengan benar untuk mencegah keracunan makanan.
- Vaksinasi: Vaksin rotavirus untuk bayi dapat mencegah gastroenteritis yang disebabkan oleh rotavirus.
- Konsultasi dengan Dokter: Jika gejala parah atau tidak membaik setelah beberapa hari, segera konsultasikan dengan dokter.
I. Cara Mengobati Gastroenteritis
Gastroenteritis umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi penanganan yang tepat penting untuk mencegah komplikasi, terutama dehidrasi.
Berikut beberapa cara mengobati gastroenteritis :
1. Rehidrasi
- Minum banyak cairan: Ini adalah langkah terpenting untuk mencegah dehidrasi. Pilihlah cairan yang mengandung elektrolit, seperti oralit, minuman olahraga, atau kaldu bening. Hindari minuman manis seperti jus buah atau soda, karena dapat memperburuk diare. Untuk bayi, terus berikan ASI atau susu formula seperti biasa.
- Minum sedikit tapi sering: Jika Anda merasa mual, minum cairan dalam jumlah kecil tapi lebih sering. Ini akan membantu mencegah muntah.
- Cairan infus: Pada kasus dehidrasi berat, dokter mungkin akan memberikan cairan infus untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang.
2. Diet yang Tepat
- Makanan tawar: Konsumsi makanan tawar dalam jumlah kecil, seperti pisang, nasi, pasta, kentang rebus, roti, atau sup.
- Hindari makanan tertentu: Hindari makanan berlemak, makanan pedas, produk susu (sementara), kafein, dan alkohol, karena dapat memperburuk gejala.
- Makan sedikit demi sedikit: Makanlah makanan sedikit demi sedikit agar tidak memperburuk rasa mual dan muntah.
3. Obat-obatan
- Obat antimuntah dan antidiare: Jika perlu, Anda dapat mengonsumsi obat antimuntah dan antidiare yang dijual bebas di apotek. Namun, konsultasikan dengan apoteker atau dokter untuk mendapatkan saran tentang obat yang cocok untuk kondisi Anda.
- Antibiotik: Dokter dapat meresepkan antibiotik jika gastroenteritis disebabkan oleh infeksi bakteri.
4. Istirahat yang Cukup
- Istirahat: Istirahat yang cukup membantu tubuh untuk pulih.
5. Perhatikan Gejala
- Waspadai gejala dehidrasi: Pada bayi dan anak-anak, gejala dehidrasi yang perlu diwaspadai adalah lesu, diare disertai darah, demam tinggi, merasa sangat kesakitan atau tidak nyaman, frekuensi buang air kecil dan volume urine menurun drastis, menangis tanpa air mata, dan mulut yang kering.
6. Cuci tangan: Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air, terutama setelah dari toilet dan sebelum makan.
7. Makanan yang aman: Siapkan dan simpan makanan dengan benar.
8. Vaksinasi: Vaksin rotavirus dapat mencegah gastroenteritis yang disebabkan oleh rotavirus pada bayi.
9. Catatan: Informasi ini hanya bersifat umum dan tidak menggantikan nasihat medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis yang berkualifikasi untuk diagnosis dan pengobatan gastroenteritis.
Sumber : halodoc.com, alodokter.com, dymmedicalclinic.id, primayahospital.com, ekahospital.com
Demikian penjelasan tentang arti kata gastroenteritis dan apa itu gastroenteritis serta penyebab gastroenteritis dan gejala gastroenteritis hingga penularan gastroenteritis dan pengobatan gastroenteritis serta pencegahan gastroenteritis termasuk kapan harus ke dokter dan dampak gastroenteritis serta cara mengobati gastroenteritis .
( Tribunpekanbaru.com / Pitos Punjadi )
arti kata gastroenteritis
apa itu gastroenteritis
penyebab gastroenteritis
gejala gastroenteritis
penularan gastroenteritis
pengobatan gastroenteritis
pencegahan gastroenteritis
dampak gastroenteritis
cara mengobati gastroenteritis
TribunEvergreen
Meaningful
| Arti Kata Gestun dan Apa Itu Gestun, Praktik Gestun, Legalitas, Alternatif, Contoh, Dampak, Risiko | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Arti Kata Take A Rest atau Artinya, Sinonim, Antonim, Contoh Kalimat, Bahasa Gaul, Hubungan Cinta | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Arti Cabin Fever dalam Psikologi dan Bahasa Gaul, Hubungan Cinta, Arti Cewek dan Cowok Cabin Fever | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Apa Itu Patient Zero? Arti Kata Patient Zero, Patient Zero dalam Kesehatan, Psikologi, Bahasa Gaul | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Apa Itu Cabin Fever? Arti Kata Cabin Fever, Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi, Dampak, Sinopsis Film | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
			
                
												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.