Driver Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob

Aksi Unjuk Rasa Ojol dan Mahasiswa di DPRD Sumut Ricuh, DPRD Minta Maaf, Janji Kawal Kasus Affan

Ratusan massa yang terdiri dari driver ojek online (ojol), mahasiswa, dan pelajar menggelar aksi unjuk rasa depan DPRD Sumut.

Editor: Ariestia
Tribun-Medan.com/Anisa
DEMO - Mahasiswa Sumut yang tergabung dalam sejumlah organisasi yang kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Sumut, berakhir ricuh. 

"Tidak ada yang kami tahan rekan-rekan kalian. Akan kami sampaikan aspirasi teman-teman ke DPRD. Kalau ada yang luka-luka silahkan lapor ke kami biar diperiksa lebih lanjut. Saya jamin tidak ada tindakan keras," ujar seorang anggota polisi yang mencoba menenangkan massa.

Janji Kawal Kasus Kematian Affan Sampai Tuntas

Di tengah situasi yang memanas, seorang anggota DPRD Sumut dari Fraksi PAN, Faisal, akhirnya menemui para demonstran.

Ia keluar menemui massa setelah terjadi aksi hadang terhadap mobil water cannon oleh para ojol.

Dalam pertemuan itu, Faisal menyampaikan permintaan maaf dan bela sungkawa atas insiden yang menimpa Muhammad Affan.

"Saya dari Fraksi PAN Faisal sebagai perwakilan DPRD Sumut, atas nama DPRD Sumut Kami mengungkapkan belasungkawa kepada saudara kita Muhammad Affan dalam aksi demonstrasi kemarin. Kami minta maaf atas aksi unjuk rasa yang dimulai sejak tanggal 25 Agustus kemarin," jelasnya, Jumat (29/8/2025).

DEMO - Anggota DPRD dari Fraksi PAN Sumut Faisal saat menemui massa Ojol di DPRD Sumut,  Jumat (29/8/2025). DPRD Sumut sebut minta maaf dan turut belasungkawa untuk Affan.
DEMO - Anggota DPRD dari Fraksi PAN Sumut Faisal saat menemui massa Ojol di DPRD Sumut, Jumat (29/8/2025). DPRD Sumut sebut minta maaf dan turut belasungkawa untuk Affan. (Tribun-Medan.com/Anisa)

Faisal menyebut aksi unjuk rasa yang terjadi sejak 25 Agustus merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap kondisi negara dan sikap terhadap DPRD.

"Turut berduka. Mulai dari tanggal 25 sampai sekarang ini penyampaian aspirasi masyarakat dari Sabang sampai Merauke. Kami berterima kasih, ini bentuk kepedulian masyarakat, mahasiswa, buruh, petani, atas kepedulian tentang perkembangan negara," ucapnya.

Ia juga mengakui bahwa berbagai kebijakan pemerintah saat ini tidak selaras dengan kondisi masyarakat.

"Kebijakan atau regulasi saat ini di Indonesia mungkin tak serasi dan kurang sreg di hati masyarakat. Mulai dari kenaikan BPJS, pajak melambung tinggi, pangan, bahkan pemerintah mengatakan swasembada pangan ternyata banyak rakyat kita lapar," jelasnya.

Meski demikian, Faisal enggan menyinggung soal tunjangan mewah yang diterima oleh anggota DPRD.

"Kami diberi mandat masyarakat DPRD bersama masyarakat di seluruh Sumut. Apapun yang terjadi, pada malam kemarin kepada almarhum Affan Kurniawan. Ini merupakan kejadian tragedi yang kita tak inginkan," ucapnya.

Faisal juga menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah memberi atensi pada kasus Affan, dan menjanjikan proses hukum terhadap pihak yang bertanggung jawab.

"Mungkin dari Bapak Presiden RI melalui media telah mengatakan minta maaf dan turut bela sungkawa terhadap kepergian saudara kita. Beliau meminta untuk dituntut sesuai prosedur. Bapak Kapolri juga mengatakan akan melakukan prosedur yang berlaku. Kita tunggu saja," ucapnya.

DPRD Sumut pun berkomitmen untuk mengawal kasus ini hingga tuntas.

"Insya Allah kami akan mengawal ini melalui pimpinan akan kami sampaikan ke DPR RI agar kasus ini diselesaikan dengan hukuman berlaku," jelasnya.

Hingga berita ini ditulis, massa dari kalangan ojol masih bertahan di depan DPRD Sumut dan terus menyampaikan orasi.

Sementara itu, anggota DPRD masih melakukan dialog dengan perwakilan demonstran.

(*)

Sumber: Tribun-Medan.com

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved