Berita Nasional

Sudah 4.000 Siswa Keracunan, Program MBG Berjalan Buruk, Pakar Gizi UGM Buka Suara

Tentu ini pukulan berat buat Prabowo, apalagi anggaran yang diserap untuk program MBG ini tak main-main, yakni Rp 71 triliun pada 2025.

Editor: Muhammad Ridho
Kompas.com/M Elgana Mubarokah
Ilustrasi makan bergizi gratis (MBG). 

Oleh karena itu, setiap insiden keracunan makanan dari program MBG tersebut, tidak dialami oleh 100 persen siswa di lingkungannya. 

Menurutnya, ketika siswa mempunyai kondisi kesehatan baik, tubuh akan mampu mengatasi gangguan keamanan pangan tersebut. 

Meski demikian, Sri tetap mengapresiasi program MBG yang mempunyai tujuan baik untuk para siswa di Indonesia. 

"Tujuan MBG itu memang baik untuk meningkatkan status gizi para siswa," jelas dia. 

Menurut Sri, perlu ada investasi di bidang keamanan pangan agar ada keberlanjutan program MBG yang baik. 

Salah satunya adalah fasilitas-fasilitas dapur umum untuk mengolah makanan. 

"Maka tetap harus bisa dipelihara. Berarti kan juga akan ada biaya untuk pemeliharaan penjagaan, bukan sekali dibangun kemudian selesai " tutur Sri. 

Ia juga menekankan pentingnya investasi dalam bidang sumber daya manusia (SDM) yang menangani program tersebut. 

Selain itu, perlu ada orang yang mengawasi keamanan dan mutu makanan.  

"Itu pun kan juga katakan profesi baru, di unit-unit dapur penyediaan tadi," papar Sri. 

Dengan begitu, pemerintah perlu menganggarkan pelatihan dan gaji yang diberikan kepada pengawas keamanan dan mutu makanan. 

Selain itu, perlu ada perhatian khusus dari pemerintah daerah dalam menangani kasus keracunan di rumah sakit. 

"Risiko keamanan pangannya, gangguannya menjadi makin tinggi, muncul risiko pembebanan biaya rumah sakit yang makin membebani daerah nanti," kata dia. 

"Nah, ini kan mestinya juga menjadi concern, jangan sampai investasi keamanan pangannya itu terbatas, kecil, tapi berkonsekuensi nanti biaya penanganan korban di rumah sakit yang makin besar. Ini menjadi tidak balance," tandasnya.

Kepala Pusat Ekonomi dan UMKM Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Izzudin Al Farras, mengatakan berbagai temuan di lapangan mengungkap deretan persoalan serius dari pelaksanaan MBG.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved