Insiden TNI Tembak TNI di Papua, Kapten Inf J Merasa Terancam Dikejar Praka Edison dengan Kampak

Insiden penembakan oleh perwira TNI menewaskan seorang prajurit TNI terjadi di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Papua.

Editor: Ariestia
Foto/Shutterstock/Jan H Andersen/Kompas.com
TNI TEMBAK TNI - Insiden penembakan yang menewaskan seorang prajurit TNI terjadi di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Papua, pada Minggu (7/9/2025). 

TIBUNPEKANBARU.COM - Insiden penembakan yang menewaskan seorang prajurit TNI terjadi di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Papua, pada Minggu (7/9/2025).

Korban, Praka Edison Muenda, merupakan anggota Kodim 1715/Yahukimo.

Ia tewas setelah ditembak oleh rekan sesama anggota TNI berinisial Kapten Inf J.

Kampung Kalimo merupakan salah satu wilayah strategis di Distrik Waris, karena dilintasi oleh jalur Trans Papua yang menghubungkan Jayapura dan Wamena.

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, penembakan tersebut diduga dipicu oleh perselisihan antara kedua prajurit.

Ketegangan meningkat ketika korban mengejar pelaku dengan membawa sebuah kampak kecil.

Sebagai informasi, kampak atau kapak adalah alat tradisional yang digunakan untuk memotong, membelah, atau menebang benda keras seperti kayu.

Alat ini memiliki mata logam tajam yang dipasang pada gagang, dan telah digunakan sejak zaman prasejarah.

Merasa terancam, Kapten Inf J kemudian melepaskan dua kali tembakan peringatan.

Tembakan peringatan adalah tembakan yang dilepaskan oleh aparat keamanan, baik militer maupun kepolisian, dengan tujuan untuk memberi sinyal peringatan kepada seseorang atau kelompok yang dianggap mengancam keselamatan atau melanggar perintah.

Tembakan ini bukan ditujukan langsung ke sasaran, melainkan ke udara atau tanah, dan dilakukan dengan pertimbangan keamanan yang tinggi.

Namun nahas, pada tembakan ketiga, peluru justru mengenai kepala Praka Edison Muenda hingga korban tewas di tempat.

Langkah Penanganan dan Proses Hukum

Polsek Waris yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Ipda Mirwan segera turun ke lokasi untuk mengamankan tempat kejadian perkara.

Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan keluarga korban guna meredam situasi dan mencegah ketegangan lebih lanjut.

Sementara itu, Kapten Inf J telah diamankan oleh Polisi Militer Jayapura untuk menjalani proses hukum sesuai prosedur militer.

Senjata yang digunakan dalam insiden, yaitu Sig Sauer P224, turut disita sebagai barang bukti.

Sebagai informasi, Sig Sauer P224 adalah pistol semi-otomatis berukuran subkompak yang dirancang untuk keperluan pertahanan diri dan penggunaan tersembunyi (concealed carry).

Meski berukuran kecil, pistol ini tetap tangguh dan memiliki fitur-fitur canggih khas seri P dari Sig Sauer.

TNI Berduka, Warga Diimbau Tetap Tenang

Kapolsek Waris menyampaikan belasungkawa atas insiden tragis ini.

"Kami imbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar, serta menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada Polisi Militer," pesan Mirwan.

Jenazah Praka Edison Muenda disemayamkan di rumah duka milik Lukas Muenda.

Sebagai catatan, dalam struktur militer Tentara Nasional Indonesia (TNI), Praka adalah singkatan dari Prajurit Kepala, yaitu salah satu pangkat dalam golongan Tamtama, atau golongan paling dasar dalam hierarki TNI.

Sementara Kapten Infanteri (Kapten Inf) merupakan pangkat dalam jenjang Perwira Pertama (Pama), khususnya di satuan tempur seperti infanteri.

(*)

Sumber: Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved