Berita Regional

Praka Petrus Tumbang di Ujung Senjata Pimpinannya: Sang Kapten Lepaskan Tiga Tembakan

korban sempat mengejar pelaku dengan senjata tajam sebelum akhirnya ditembak sebanyak tiga kali.

DOK POLSEK WARIS
Pihak TNI dari Kodam XVII/Cenderawasih berkoordinasi dengan Polsek Waris, terkait penembakan anggota TNI di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Papua, Minggu (7/9/2025). Berikut kronologi anggota TNI, Praka Petrus Muenda, tewas dalam insiden penembakan yang terjadi di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Papua, pada Minggu (7/9/2025). (DOK POLSEK WARIS) 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebuah tragedi mengoyak kedamaian di Kampung Kalimo, Distrik Waris, Papua.

Praka Petrus Muenda, seorang prajurit TNI, sedang khusyuk membantu warga mengaduk semen, membangun harapan di tengah kesulitan.

Namun, suasana damai itu tiba-tiba berubah mencekam.

Seketika, Kapten Inf John, Komandan Tim Satgas Ketapang Swasembada BAIS, tiba di lokasi dengan amarah yang membara.

Lalu keduanya terlibat cekcok yang berujung pada penembakan.

Informasi yang dihimpun Tribun-Papua.com, Praka Petrus Muenda merupakan anggota Kodim 1715/Yahukimo yang belakangan diketahui sudah berstatus desersi. (Desersi: lari meninggalkan dinas ketentaraan, pembelotan kepada musuh, perbuatan lari dan memihak kepada musuh).

Menurut keterangan Kapolres Keerom AKBP Astoto Budi Rahmantyo, korban sempat mengejar pelaku dengan senjata tajam sebelum akhirnya ditembak sebanyak tiga kali.

Tembakan ketiga mengenai kepala korban dan menyebabkan kematian di tempat.

"Kami menyampaikan belasungkawa atas kejadian ini,"ujar Astoto.

Baca juga: Sopir Bank yang Nekat Bawa Kabur Rp 10 M Ditangkap, Pelaku Sempat Curhat Gaji Rp 3 Juta

Baca juga: Menteri Nusron Bocorkan Mayoritas Tanah Indonesia Dikuasai 60 Keluarga, PDIP Tantang Naikkan Pajak

"Polres Keerom telah mengambil langkah cepat untuk mengamankan lokasi dan memastikan situasi tetap kondusif," sambungnya.

Senjata api jenis Sig Sauer P224 yang digunakan dalam insiden ini telah disita oleh Polisi Militer Kodam XVII/Cenderawasih.

Pelaku Kapten Inf Jhon juga telah diamankan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra membenarkan peristiwa tersebut.

Namun, Kolonel Inf Candra belum memberikan penjelasan lebih lanjut.

Insiden ini mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk Direktur Perhimpunan Advokasi Kebijakan dan Hak Asasi Manusia Papua (PAK-HAM Papua), Mathius Murib.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved