Berita Regional

Fakta Baru Tewasnya Kacab Bank BUMN, Ilham Masih Hidup Saat Dibuang, Dianiaya Serka N Dalam Mobil

Pada mobil Fortuner itu, kata dia, ada keterlibatan oknum TNI yang diduga ikut menganiaya korban.

Editor: Muhammad Ridho
kolase Instagram @hampradipta
PEMBUNUHAN KACAB BANK: Sosok Mohamad Ilham Pradipta, kepala cabang bank BUMN yang tewas setelah diculik pada Kamis (21/8/2025). Postingan terakhir Ilham Pradipta diserbut netizen. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kasus penculikan dan pembunuhan Kacab Bank BUMN, Ilham Pradipta kembali menemukan fakta baru.

Dalam konferensi pers hari ini, Selasa (16/9/2025), Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra mengurai kronologi per tanggal dari mulai perencanaan penculikan, eksekusi hingga saat korban, Ilham Pradipta ditemukan tewas di wilayah Bekasi, Jawa Barat pada 21 Agustus 2025 lalu.

Penyebab kematian Kepala Cabang Bank BUMN Ilham Pradipta pun terkuak.

Dari hasil visum, Ilham diperkirakan tewas karena mengalami kekerasan dengan benda tumpul.

Ilham Pradipta rupanya dibuang ke wilayah Bekasi dalam kondisi masih hidup.

Namun saat itu kondisinya sudah lemas dengan tangan terikat dan mulut tertutup lakban.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra mengatakan, Ilham Pradipta meninggal dunia karena kekerasan benda tumpul.

"Korban meninggal karena kekerasan benda tumpul pada leher dan menekan jalan napas dan pembuluh nadi besar sehingga menyebabkan mati lemas. Masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi," kata Wira Satya Triputra saat siaran pers, Selasa (16/9/2025).

Ia menuturkan penganiayaan terhadap Ilham ini dilakukan di dalam mobil Avanza dan Fortuner hitam.

Pada mobil Fortuner itu, kata dia, ada keterlibatan oknum TNI yang diduga ikut menganiaya korban.

Penganiayaan tersebut, kata Wira, mengakibatkan korban meninggal dunia.

Klaster penganiayaan itu terdiri dari JP, yang juga merupakan otak perencana sekaligus eksekutor.

"JP juga berada di dalam mobil Fortuner warna hitam, yang mana korban ketika dipindahkan setelah diculik, dari Avanza ke Fortuner hitam," kata Wira.

Ia pun mengungkap peran JP yang ikut menganiaya korban.

"JP menginjak kaki korban dan membuang korban bersama saudara N," katanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved