Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Nasional

1 Lagi Orang Hilang Pasca Demo Agustus Ditemukan di Kalimantan Tengah, Ini Kondisinya

Eko Purnomo, peserta unjuk rasa yang sempat dilaporkan hilang sejak akhir Agustus 2025, ditemukan dalam kondisi selamat

Editor: Muhammad Ridho
Istimewa
ORANG HILANG - Eko Purnomo, peserta unjuk rasa yang sempat dilaporkan hilang sejak akhir Agustus 2025, ditemukan dalam kondisi selamat di Kalimantan Tengah. Eko diketahui tengah bekerja sebagai penangkap ikan di wilayah pesisir Kuala Jelai, Kabupaten Sukamara. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Bertambah 1 lagi orang yang dinyatakan hilang pasca gelombang demonstrasi bulan Agustus lalu, kembali ditemukan.

Sebelumnya Bima Permana Putra (BPP), bukan demonstran ditemukan Polisi di Malang, Jawa Timur setelah dilaporkan hilang sejak 31 Agustus 2025. 

Lokasi terakhir diketahui berada di Glodok, Jakarta Barat.

⁠Adapun aktivitas yang dilakukan oleh BPP berjualan mainan barongsai kecil-kecil di dekat Klenteng Eng An Kiong di daerah Malang, Jawa Timur.

Selanjutnya BPP dibawa ke Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk penanganan lebih lanjut.

Kini giliran Eko Purnomo, peserta unjuk rasa yang sempat dilaporkan hilang sejak akhir Agustus 2025, ditemukan dalam kondisi selamat di Kalimantan Tengah

Eko diketahui tengah bekerja sebagai penangkap ikan di wilayah pesisir Kuala Jelai, Kabupaten Sukamara.

Kepastian tersebut disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Brigadir Jenderal Ade Ary Syam Indradi, dalam keterangan pers di Jakarta pada Kamis (18/9/2025).

“Eko Purnomo benar bekerja sebagai penangkap ikan di Kuala Jelai, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah,” ujar Ade Ary.

Eko sebelumnya dilaporkan hilang oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) sejak 1 September 2025. 

Ia disebut terakhir kali terlihat saat berlangsungnya aksi unjuk rasa yang berujung kericuhan di Jakarta pada 26 Agustus hingga awal September 2025.

Unjuk rasa tersebut menyebabkan jatuhnya korban dari kedua belah pihak, baik pengunjuk rasa maupun aparat keamanan. 

Sejumlah orang dilaporkan hilang pasca peristiwa itu. 

Selain Eko, tiga nama lain yang disebut dalam laporan awal adalah Bima Permana Putra, Reno Syachputra Dewo, dan Muhammad Farhan Hamid.

Informasi mengenai hilangnya keempat orang itu pertama kali disebarluaskan melalui akun media sosial milik KontraS.

“Selanjutnya diketahui bahwa beredar informasi elektronik atau unggahan melalui media sosial, antara lain akun Instagram KontraS, mengenai empat orang yang diduga hilang, yaitu Eko Purnomo, Bima Permana Putra, Reno Syachputra Dewo, dan Muhammad Farhan Hamid,” kata Ade Ary.

Menindaklanjuti informasi tersebut, tim gabungan dari Posko Aduan Orang Hilang Polda Metro Jaya yang terdiri dari Subdirektorat IV Direktorat Reserse Siber membentuk satuan tugas khusus untuk melakukan penyelidikan.

Hasil pendalaman terhadap keluarga Eko menunjukkan yang bersangkutan sempat menghubungi orangtuanya melalui aplikasi perpesanan dan menyampaikan rencana untuk bekerja di Kalimantan.

“Tim melakukan analisis terhadap data dan keterangan dari orang tua. Diketahui bahwa Eko Purnomo berada di Dusun Kampung Desa, Desa Kuala Jelai, Kecamatan Kuala Jelai, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah,” ujar Ade Ary.

Dengan ditemukannya Eko, dua nama lainnya masih dinyatakan hilang, yakni Reno Syachputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid. 

Keduanya terakhir diketahui berada di sekitar Markas Komando Brimob Kwitang, Jakarta Pusat, pada 29 Agustus 2025.

Keluarga Minta Farhan Dikembalikan

Hamidi, sosok yang dikenal dengan panggilan akrab "Ompi" atau om kini tampak berbeda. 

Sehari-hari, ia kerap melontarkan candaan dan membuat keluarga tertawa di sela kebersamaan. 

Belakangan ini, wajahnya diselimuti kecemasan dan duka mendalam. 

Putranya, Muhammad Farhan Hamid, diduga dikabarkan hilang sejak 29 Agustus 2025 dengan lokasi terakhir di sekitar Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat.

Farhan, yang selama ini dikenal sebagai pribadi yang suka bergaul, tiba-tiba menghilang tanpa kabar. 

Sejak dikabarkan hilang, keluarga Farhan rutin menggelar pengajian bersama selepas salat Asar yang dipimpin langsung ayahanda Farhan, Ustaz Hamidi di Jakarta. 

Keluarga pun dirundung keresahan yang dalam, terutama saat muncul berbagai spekulasi yang menyudutkan mereka.

“Bayangkan, sudah seserius ini tapi kami dianggap tidak mencari ataupun saudara kami dianggap melarikan diri karena takut proses hukum," ucap Adin, perwakilan keluarga Farhan, kepada Warta Kota, Rabu (17/9/2025).

Adin, yang sebelumnya sudah lama tidak aktif di media sosial, merasa perlu angkat suara. 

Keputusannya untuk muncul kembali bukan tanpa alasan, ia ingin Farhan kembali.

"Tapi kini Adin tiba-tiba muncul dengan kabar negatif. Oleh karena itu, Adin butuh kalian untuk bantu bersuara dan juga tentunya doa dari kalian sangat kami butuhkan. Kami kuatkan dengan jalur langit bersama Allah," tuturnya. 

"Kami keluarga percaya Allah adalah sebaik-baik pelindung bagi kami. Kami berharap Farhan dalam keadaan baik hingga dikembalikan kepada kami," sambung dia. 

Bima Permana Putra Hilang saat Kerusuhan Jakarta, Ditemukan di Malang

Bima Permana Putra (29), seorang pria yang sebelumnya bekerja sebagai staf maintenance di gudang penyimpanan ikan di Penjaringan, Jakarta Utara, sempat dinyatakan hilang.

Bima hilang di kawasan Glodok, Jakarta Barat akhir Agustus 2025 lalu, saat Jakarta pecah menjadi kerusuhan.

Ia akhirnya ditemukan tim gabungan Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya di Malang, Jawa Timur, Rabu (17/9/2025).

Kala itu, Bima sedang menggelar dagangan mainan barongsai kecil-kecil di depan Klenteng Eng An Kiong, Malang.

Fakta ditemukannya Bima Permana Putra (BPP), satu dari tiga orang yang diduga hilang saat aksi demonstrasi berujung ricuh di Jakarta pada akhir Agustus 2025.

Adapun keberadaan Bima telah diketahui di Malang, Jawa Timur pada Rabu (17/8/2025) dan dikonfirmasi oleh pihak kepolisian.

Bima ditemukan tim gabungan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Jejak Langkah Bima Permana Putra

• ​28-30 Agustus 2025: Bima bekerja sebagai staf maintenance (peralatan alat cool storage) di gudang penyimpanan ikan milik PT RAS, Penjaringan, Jakarta Utara. 

Selama periode ini, yang bersangkutan tinggal di mess perusahaan.

Baca juga: KontraS Gerak Cepat, Buru Jejak Tiga Mahasiswa Hilang di Kwitang Jakpus

• 1 September 2025: Bima berkendara dari Jakarta menuju Tegal, Jawa Tengah, menggunakan sepeda motor pribadinya, Honda Aerox. 

Setibanya di Tegal, yang bersangkutan menginap di Hotel Red Doors dan langsung menjual sepeda motor tersebut melalui sistem Cash on Delivery (COD) di depan hotel dengan harga Rp5 juta melalui akun Facebook Shiba Taiju.

• 2 September 2025: Bima memesan layanan Grab motor untuk menuju Stasiun Tegal dan melanjutkan perjalanan ke Malang. 

Sesampainya di Malang, Bima memutuskan beristirahat di pom bensin Mergosono.

Selanjutnya, ia memesan kamar di Hotel Java Boutique melalui aplikasi Traveloka dan menginap selama dua malam.

• ​5 September 2025: Setelah check out dari hotel, Bima pergi ke sebuah wihara di daerah Klenteng Eng An Kiong yang berada di Jalan R.E Martadinata No 1, Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.

Ia mulai berjualan barongsai yang dibelinya dari akun TikTok shop seharga Rp 400 ribu.

• ​5-16 September 2025: Selama periode ini, Bima terus melakukan kegiatan berjualan di depan wihara Klenteng. 

Untuk beristirahat, ia selalu kembali ke pom bensin Mergosono.

• ​17 September 2025: Bima ditemukan anggota Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya di lokasi tempatnya berjualan.

Diberitakan sebelumnya, Satu dari tiga orang yang sebelumnya dilaporkan hilang usai aksi demonstrasi akhir Agustus 2025 lalu, yakni Bima Permana Putra (29), ditemukan di Malang, Jawa Timur, Rabu (17/9/2025).

Bima ditemukan tim gabungan Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya saat sedang menggelar dagangan mainan barongsai kecil-kecil di depan Klenteng Eng An Kiong, Malang.

“(Profesi) pedagang asongan, berjualan mainan barongsai,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Ade Ary Syam Indradi, Rabu.

Diketahui, Bima merupakan warga asal Cilacap, Jawa Tengah, tetapi pihak kepolisian belum mendapatkan informasi lengkap terkait alamat tempat tinggalnya saat ini.

Pencarian terhadap Bima dilakukan setelah Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) melaporkan tiga orang hilang pasca demonstrasi tersebut.

( Tribunpekanbaru.com )

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved