Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Nasional

Termasuk Indonesia, Inilah 10 Negara di Dunia yang Paling Suka Buang Sampah Plastik ke Laut

Termasuk Indonesia, inilah 10 negara di Dunia yang paling doyan buang sampah plastik ke laut. Bikin pencemaran dan merusak lingkungan

Editor: Budi Rahmat
via intisari
BUANG SAMPAH KE LAUT- Inilah 10 negara di dunia yang paling suka buang sampah plastik ke laut. Termasuk Indonesia 

Namun, kondisi geografis dan kepadatan penduduk di wilayah pesisir menjadikan negeri ini tetap rawan terhadap pencemaran plastik.

Sungai-sungai besar seperti Amazon dan Paraná, yang melintasi kawasan padat penduduk, kerap menjadi jalur utama aliran sampah plastik menuju laut, terutama saat musim hujan yang menyebabkan banjir.

8. Vietnam

Vietnam kini masuk dalam daftar negara penyumbang polusi plastik laut terbesar di dunia.

Berdasarkan laporan Decoding Biosphere, GreenMatch.co.uk, dan The Environmental Literacy Council, negeri di Asia Tenggara ini membuang sekitar 28.221 ton plastik ke laut setiap tahunnya.

Masalah utama yang dihadapi Vietnam adalah pertumbuhan konsumsi plastik yang meningkat pesat seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi.

Produk plastik sekali pakai, terutama kantong belanja dan kemasan makanan, masih digunakan secara luas tanpa adanya sistem pengendalian yang ketat.

Regulasi terkait pengurangan plastik sebenarnya mulai diperkenalkan pemerintah Vietnam, namun penerapannya belum sepenuhnya kuat.

Banyak daerah, khususnya di luar kota besar seperti Hanoi atau Ho Chi Minh City, belum memiliki sistem pengelolaan sampah yang memadai.

Akibatnya, plastik yang tidak terkelola dengan baik sering berakhir di jalan, saluran air, hingga terbawa ke sungai.

9. Bangladesh

Bangladesh, negara berpopulasi padat di Asia Selatan yang tercatat membuang sekitar 24.640 ton plastik ke laut setiap tahunnya.

Faktor utama yang membuat Bangladesh rentan adalah kepadatan penduduk yang sangat tinggi.

Dengan jumlah penduduk lebih dari 170 juta jiwa yang sebagian besar tinggal di kawasan perkotaan dan pesisir, volume sampah plastik yang dihasilkan setiap hari sangat besar.

Sistem pengelolaan sampah di kota-kota besar seperti Dhaka dan Chittagong sering kali kewalahan menghadapi volume limbah, sehingga banyak sampah yang akhirnya tidak tertangani.

Selain itu, wilayah pesisir yang luas dan sering terkena banjir membuat sampah plastik semakin mudah terbawa ke laut.

Setiap musim hujan, volume sampah yang masuk ke aliran air meningkat tajam karena sistem drainase yang buruk dan minimnya fasilitas pengelolaan limbah

10. Thailand

Thailand tercatat menyumbangkan sekitar 22.806 ton sampah plastik ke laut setiap tahunnya.

Angka ini menempatkan Thailand dalam jajaran negara dengan kontribusi signifikan terhadap polusi laut global.

Salah satu faktor utama adalah konsumsi plastik sekali pakai yang sangat tinggi.

Kondisi geografis Thailand yang memiliki ribuan kilometer garis pantai serta puluhan ribu pulau tropis memperburuk persoalan.

Industri pariwisata juga memberi tekanan besar pada lingkungan. Lokasi-lokasi populer seperti Phuket, Krabi, dan Pattaya menghasilkan jumlah sampah yang tinggi, sementara sistem pengelolaan limbah di beberapa daerah pesisir masih kurang efektif.

Sehingga, plastik sering menumpuk di pantai atau hanyut ke laut, mencemari ekosistem laut yang menjadi daya tarik utama sektor pariwisata Thailand.

Polusi plastik di laut kini resmi menjadi salah satu krisis lingkungan paling serius di dunia.

Setiap tahun, jutaan ton plastik terbuang dari daratan menuju samudra, terbawa aliran sungai, drainase, hingga sistem pembuangan yang tidak terkendali.

Limbah tersebut tidak hanya mengotori perairan, tetapi juga merusak ekosistem laut, mengancam keberlangsungan satwa laut, serta menimbulkan dampak besar bagi kesehatan manusia dan ekonomi global.

Jika tren ini tidak dihentikan, jumlah sampah plastik di laut bisa melebihi jumlah ikan pada tahun 2050.

Adapun pertumbuhan ekonomi pesat, urbanisasi, serta sistem pengelolaan sampah yang kurang memadai menjadi faktor utama tingginya angka kebocoran sampah plastik di dunia.

Sumber : Tribunnews

Sumber: Tribunnews
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved