Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Viral

AKHIR Pelarian Wawan yang Tragis, Ada 4 Sayatan di Pergelangan Tangan, Polisi ungkap Fakta Miris Ini

Dan inilah akhir platian Wawan yang tragis. Ia ditemukan dalam kondisi miris. Ada 4 sayatan di pergelangan tangan

Editor: Budi Rahmat
Tribun Jatim
JASAD WAWAN - Inilah akhir pelarian Wawan yang tragis. ia ditemukan dalam kondisi yang miris 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Terjawab sudah, sosok Wawan yang ditakutkan warga di sebuah desa di Pacitan, usai kabur setelah melakukan tidanakan mengerikan, ternyata juga telah meninggal dunia.

Kepastian itu didapatkan setelah temuan sosok jasad di hutan desa yang kondisinya juga mengenaskan.

Polisi kemudian melakukan otopsi dan memastikan jika jasad itu adalah Wawan. Sosok yang sebelumnya membuat warga resah karena ia tak kunjung tertangkap setelah melakukan tindakan pidana.

Baca juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Siingggung Pidato Prabowo Subianto dan Sebut Indonesia, Ada Apa?

Wawan yang dicari telah ditemukan meskipun ia juga sudah meninggal dunia. Dan polisi membuka fakta bahwa ada bekas sayatan di tubuh Wawan yang menyebabkan dirinya meninggal dunia.

Berikut ini keterangan polisi terkait kondisi jasad Wawan.

Polisi memastikan bahwa jasad pria yang ditemukan di Hutan Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jatim adalah Wawan pelaku pembantaian.

“Hasil otopsi dari dokter RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) dr Darsono Pacitan dan inafis Satreskrim Polres Pacitan memastikan jasad itu adalah Wawan,” ungkap Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar, Jumat (26/9/2025).

Selain itu, kata dia, saat diotopsi juga dihadirkan Bima yang merupakan anak pelaku Wawan dan Miswati.

Untuk memastikan juga, apakah jasad yang ditemukan di Hutan Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jatim, benar-benar Wawan atau bukan.

Hasil pemeriksaan, bahwa ditemukan bekas luka sayat pada bagian pergelangan tangan sampai dengan bawah lengan sejumlah 4 sayatan. 

Pun terdapat bekas jahitan pada telinga sebelah kiri. “Berdasarkan pemeriksaan dokter, keterangan anak pelaku dan kakak juga membenarkan,” katanya.

Selain itu, jasad yang ditemukan juga gigi graham bawah tidak ada. Hal itu juga dibenarkan oleh anak pelaku dan kakak pelaku.

Lalu, baju kaos dan celana jasad sama dengan baju kaos dan celana yang digunakan pelaku sebelum kejadian Sabtu (20/9/2025) sore. pada saat pelaku membuka pagar sekolah tempat pelaku bekerja (sesuai dengan CCTV) 

Baca juga: REKOR Cristiano Ronaldo Akhirnya Runtuh oleh Pemain Inggris Ini, Ia Hanya Butuh Dua Musim saja

“Pelaku meninggal kurang lebih 2 sampai 3 hari yang lalu. Mengalami pembusukan. Seluruh badan sudah mengembang, dipenuhi belatung, warna kulit merah kebiru biruan dan pembusukan pada wajah,” tegasnya.

Sehingga, kesimpulannya,  berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan oleh petugas, jasad tersebut adalah Wawan yang merupakan pelaku pembantaian terhadap satu keluarga.

Sesosok jasad ditemukan di Hutan Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jatim, Kamis (25/9/2025).

Kabar beredar jasad tersebut adalah Wawan pelaku pembantaian terhadap satu keluarga di  Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jatim pada Sabtu (20/9/2025).

Sebelumnya, Warga Dusun Drono, Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jatim, geger Sabtu (20/9/2025) malam.

Bagaimana tidak mencekam, Wawan warga Desa Kanyen, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jatim menghabisi keluarga Miswati yang merupakan mantan istri Wawan.

Informasi dihimpun, Wawan secara membabi buta menghabisi keluarga mantan istri. Wawan mendatangi rumah mantan istri di Desa Temon, Kecamatan  Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jatim, Sabtu (21/9/2025) malam.

Baca juga: TERUNGKAP, Misteri Kenapa Ribuan Siswa di Bandung Barat Keracunan Makanan dari MBG, Ini Penyebabnya

Tanpa banyak bicara, Wawan langsung mengamuk menggunakan senjata tajam dan membabi buta menyerang penghuni rumah.

Yang meninggal dunia di lokasi adalah Timi. Timi tewas di lokasi setelah mengalami luka sayatan di bagian leher akibat senjata tajam.

Kemudian menyusul Arga. Siswa SD itu meninggal dunia setelah dirujuk di salah satu rumah sakit D.I. Yogyakarta 

Korban lainnya adalah mantan istri pelaku, Miswati. Lalu mantan ipar pelaku, Eky Disisi lain ada Miskun mantan mertua. Semuanya mengalami  luka serius. Semuanya dibawa ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) dr Darsono Pacitan.

Berikut kronologi pembunuhan keji yang dilakukan oleh Wawan di Pacitan, Jawa Timur, pada Sabtu malam, 20 September 20252:

Latar Belakang
Wawan adalah warga Desa Kanyen, Kecamatan Kebonagung, Pacitan.

Ia merupakan mantan suami dari Miswati.

Pada Jumat, 19 September 2025, Wawan datang ke rumah mantan istrinya untuk mengajak rujuk, namun ditolak oleh keluarga Miswati dengan alasan Miswati sudah memiliki pasangan baru.

Kronologi Kejadian
Sabtu malam (20/9/2025), Wawan kembali ke rumah mantan istrinya di Dusun Drono, Desa Temon.

Ia memadamkan aliran listrik rumah untuk memancing penghuni keluar.

Korban pertama: Eky (mantan ipar) disabet saat hendak menyalakan listrik.

Korban kedua: Timi (mantan mertua perempuan) keluar karena mendengar teriakan, lalu ditebas di bagian leher hingga tewas di tempat.

Korban ketiga: Miskun (mantan mertua laki-laki) juga diserang dan mengalami luka serius.

Korban keempat dan kelima: Arga (10 tahun) dan Bima (17 tahun), mantan keponakan, bersembunyi. Namun Arga ketakutan dan bersuara, sehingga ditemukan dan diserang. Bima berhasil kabur.

Nasib Pelaku
Setelah melakukan pembantaian, Wawan melarikan diri ke hutan.

Polisi mengerahkan anjing pelacak untuk mencari pelaku.

Jasad Wawan ditemukan di hutan beberapa hari kemudian, dengan luka sayatan di pergelangan tangan. Diduga kuat ia bunuh diri.

Korban
Timi meninggal dunia di lokasi.

Eky, Miskun, Arga, dan Miswati mengalami luka serius dan dirawat di RSUD dr Darsono Pacitan.

Tragedi ini mengguncang warga Pacitan dan menjadi sorotan nasional karena kekejian dan motif emosional di baliknya. (*)

Sumber : Tribun Jatim

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved