Berita Nasional
Ternyata Begini Awal Mula Film G30S/PKI Dilarang Ditayangkan dan Kini Tak Lagi Tontonan Wajib
Ternyata beginilah awal mulai film G30S/PKI dilarang penayangannya dan kemudian tak lagi jadi tontonan wajib
TRIBUNPEKANBARU.COM - Beginilah awal mulai film G30S/PKI dilarang diputar dan hingga kini tak lagi jadi tontonan wajib.
Ya, siapa orang Indonesia yang tidak tahu dengan film G30S/PKI yang terus menjadi konsumsi sejak 13 tahun yang lalu.
Dan memang setiap tahunnya publik diasupi dengan tontonan terkiat pemberotakan paham komunisme.
Baca juga: CEK Hari Libur Nasional Bulan Oktober 2025, Berikut Tanggal Merah di Bulan Oktober dalam Kalender
Khusunya untuk genarasi X dan generasi milenial tentu saja paham dengan film G30S/PKI tersebut.
Namun, ternyata inilah awal mulai film G30S/PKi akhirnya dilarang dan kini tak lagi jadi tontonan wajib.
Ya, bagi Generasi X dan Milenial tentu tidak asing dengan film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI yang kali pertama ditayangkan lewat layar tancap di DKI Jakarta pada 1984.
Film bikinan Arifin C. Noer ini bercerita tentang penculikan dan pembunuhan enam jenderal dan satu perwira Angkatan Darat pada 30 September hingga 1 Oktober 1965.
Dikutip dari Harian Kompas pada 31 Desember 1984, film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI meraih 699.282 penonton pada penayangan perdananya.
Film produksi Perum Perusahaan Film Negara (PPFN) itu kemudian menjadi tontonan wajib yang diputar rutin setiap tahun.
Pada 30 September 1985, film tersebut kembali ditayangkan di televisi, tepatnya di TVRI.
Namun, 13 tahun berselang, tepatnya saat memasuki era Reformasi, film tersebut dilarang tayang.
Pelarangan ini muncul setelah adanya instruksi dari tiga tokoh penting. Siapa saja mereka?
Tiga tokoh yang melarang penayangan film G30S
Baca juga: Peluang Kerja di PLN 2025, Terbuka untuk D3, S1/D4, dan S2, Pendaftaran secara Daring
Diberitakan Kompas.com (2017), ada tokoh penting yang berperan dalam pelarangan pemutaran film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI.
Mereka adalah Marsekal Udara Saleh Basarah, Menteri Penerangan Letjen TNI (Purn) Muhammad Yunus Yosfiah, dan Menteri Pendidikan saat itu, Juwono Sudarsono
| Dedi Mulyadi Bakal Copot Sekda Jika Data Menkeu Purbaya Benar Soal Dana Nganggur di Bank |
|
|---|
| Sudah 1 Tahun Jadi Wapres, Gibran Diminta Perbaiki Kualitas, Jangan Bergantung ke Jokowi |
|
|---|
| Dedi Mulyadi dan Bobby Nasution Bantah Pernyataan Purbaya Soal Simpan Uang Pemda di Bank |
|
|---|
| Kabar Baik Bagi ASN, Perpres Kenaikan Gaji PNS dan PPPK Terbit, Kapan Mulai Berlaku? |
|
|---|
| Potensi Besar Jokowi Kena Pidana Karena Proyek Kereta Cepat Whoosh, Ini Kata Rocky Gerung |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.