Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tak Terima Jokowi Tiap Hari Dibully di Medsos, Viral Video Pendukung Ancam Demo Pakai Bra dan CD

Aksi ini disebut-sebut sebagai bentuk "perlawanan simbolik" atas situasi yang mereka anggap tidak adil

KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati
Presiden ke-7 Jokowi 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebuah ancaman aksi unjuk rasa yang tidak lazim dan kontroversial mencuat dari kelompok yang mengklaim sebagai pendukung Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.

Kelompok ini mengancam akan menggelar aksi protes ekstrem di depan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri).

Yang bikin geger, mereka menyatakan bakal berdemo hanya mengenakan bra dan celana dalam sebagai bentuk protes mereka.

Aksi ini disebut-sebut sebagai bentuk "perlawanan simbolik" atas situasi yang mereka anggap tidak adil, meski belum jelas sepenuhnya apa tuntutan utama mereka.

Aksi ekstrem ini disebut sebagai bentuk protes dan kekecewaan mendalam terhadap pihak-pihak yang dinilai terus-menerus menghina dan merundung (bully) Jokowi di media sosial tanpa adanya tindakan tegas dari aparat penegak hukum.

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pihak-pihak yang dinilai menghina Jokowi.

Ancaman ini sontak memicu perhatian publik dan memunculkan perbincangan luas di media sosial.

Pernyataan mengejutkan tersebut terekam dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @kata_hati165. 

Baca juga: Pengakuan Mengejutkan ODGJ Soal Isi Karungnya, Setelah Dicek Warga Banjarbaru Langsung Lapor Polisi

Baca juga: FAKTA-FAKTA Video Viral yang Menyebut Meteor Jatuh di Cirebon: Ada Kobaran Api di Tol Ciperna

Dalam video tersebut, seorang perempuan yang mengatasnamakan organisasi perempuan pendukung Jokowi mengancam akan mengerahkan 500 anggotanya turun ke Mabes Polri.

Motivasinya jelas: menuntut aparat bertindak cepat.

"Jadi, kalau bisa Mabes Polri cepat menyelesaikan ini, kalau tidak saya organisasi perempuan, kita lima ratus perempuan berencana akan turun memakai BH dan celana dalam untuk Mabes Polri. Kita marah karena Pak Jokowi tiap hari di-bully," ujar perempuan tersebut dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip dari unggahan tersebut.

Fenomena ancaman demo dengan penampilan minim ini sontak memicu perhatian publik dan perbincangan panas di media sosial.

Mengingatkan kembali pada sejarah demonstrasi unik di Indonesia, mulai dari aksi serba pink hingga gerakan protes berujung kericuhan.

Ucapan kontroversial itu langsung menuai reaksi keras, termasuk dari kalangan politikus. 

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Mohamad Guntur Romli, termasuk salah satu yang paling vokal mengkritik rencana tersebut.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved