Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Fenomena Pengendara Motor Tutupi Pelat Nomor, Apa Tujuannya?

Sejumlah pengendara sepeda motor, termasuk driver ojek online, menutupi pelat nomor kendaraannya.

Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Doddy Vladimir
ETLE - Foto ilustrasi kendaraan melintas dibawah kamera ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) di Simpang Jalan Imam Munandar, Pekanbaru, Selasa (25/10/2022). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @siran_sikaoskuning memperlihatkan sejumlah pengendara sepeda motor, termasuk driver ojek online, menutupi pelat nomor kendaraannya.

Dalam video tersebut, terlihat pelat motor ditutupi dengan berbagai cara seperti menggunakan daun, kertas, bahkan dicat menyerupai warna dasar pelat.

Dalam keterangan video tertulis, “Jakarta pada ditutup plat gaes,” dengan tagar “Tilang Elektronik”.

Fenomena ini memunculkan pertanyaan: benarkah para pengendara tersebut menutupi pelat nomor untuk menghindari sistem tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE)?

Pelat Ditutupi di Banyak Lokasi Jakarta Pusat

Berdasarkan pantauan Kompas.com di sejumlah SPBU di Jakarta Pusat, seperti di area Stasiun Gondangdia, Cikini, dan Juanda, fenomena serupa juga ditemukan.

Banyak pengendara motor menutupi pelat nomor mereka, baik di bagian depan maupun belakang, menggunakan masker, lakban, kertas, hingga mengecat pelat dengan warna dasar hitam.

Sejumlah pengendara mengungkapkan alasannya melakukan hal tersebut.

“Kadang kita enggak melanggar, tapi tilang elektronik sering salah sasaran. Dari pada apes, mending ditutup aja,” kata Murdianto (40), seorang driver ojek online yang ditemui di sekitar Stasiun Gondangdia.

Murdianto mengaku pernah terkena tilang elektronik meskipun merasa tidak melakukan pelanggaran.

Ia akhirnya memutuskan menutup pelat belakang motornya.

“Di CCTV, penumpang kelihatan enggak pakai helm, padahal pakai helm cuma ketutup helm saya di depan. Itu bikin saya kena tilang,” jelasnya.

Hal serupa disampaikan Imam (32), pengendara motor yang ditemui di SPBU Juanda.

Ia mengaku mengikuti jejak teman-temannya sesama driver ojek online.

“Awalnya lihat teman-teman driver ojek menutupi pelat. Terus saya ikutan karena takut kena ETLE, apalagi kalau tiba-tiba ada razia,” ucap Imam.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved