Berita Nasional
Dedi Mulyadi Bakal Copot Sekda Jika Data Menkeu Purbaya Benar Soal Dana Nganggur di Bank
Purbaya beberapa waktu lalu mengungkap temuan soal dana mengendap milik pemerintah daerah di bank dalam bentuk deposito.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Dedi Mulyadi membantah pernyataan menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terkait fenomena dana pemerintah daerah (pemda) yang belum terserap dan masih mengendap di bank.
Diketahui Purbaya memaparkan daftar pemda yang masih memiliki 'uang nganggur' di bank.
Provinsi Jawa Barat tercatat dengan simpanan Rp 4,1 triliun.
Sementara itu, Dedi Mulyadi mengaku telah melakukan pengecekan langsung dan menyatakan bahwa Pemprov Jabar tidak mengendapkan uang dalam bentuk deposito seperti yang dikatakan Purbaya.
Ia pun menyuruh Purbaya untuk mengecek data kembali.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa ogah disuruh kerja oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk mengecek data dana mengendal Pemerintah Provinis Jabar sebesar Rp 4,17 triliun.
Kini Dedi Mulyadi mengorbankan anak buahnya, Sekda Jabar Herman Suryatman.
KDM (Kang Dedi Mulyadi) mengatakan bakal mencopot Herman dari Sekda jika data Menkeu Purbaya ternyata benar adanya.
Purbaya beberapa waktu lalu mengungkap temuan soal dana mengendap milik pemerintah daerah di bank dalam bentuk deposito.
Dedi Mulyadi mengungkap dana milik Pemprov Jabar sebesar Rp 2 triliun di giro Bank Jabar.
Ia pun menantang Purbaya untuk membuktikan data tersebut.
Namun begitu Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi dengan mengatakan bahwa KDM telah dibohongi anak buahnya.
"Tanya aja ke bank sentral itu kan data dari sana. Harusnya dia cari. Kemungkinan besar anak buahnya juga ngibulin dia," kata Purbaya.
Apalagi menurutnya data yang didapat dari Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan sama dengan milik Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
"Itu kan dari laporan perbankan kan, data pemda sekian, sepertinya data saya sama dengan data pak Tito waktu saya ke pak Tito kemarin tuh. Angkanya mirip kok," katanya.
Ia menekankan bahwa tidak pernah menyebut secara khusus Pemprov Jabar setiap mengungkap data soal dana mengendap pemerintah daerah.
"Pak Dedi emang tahu juga semua bank ? Kan dia hanya tahu Jabar aja kan. Saya gak pernah describe data jabar kan. Kalau dia bisa turunkan sendiri saya gak tahu datanya dari mana. Dia debat sama dia sendiri," katanya.
"Saya gak pernah bilang Jabar berapa kan. Saya bilang data di perbankan sekian punya Pemda dan data itu dari sitem keuangan bank sentral, saya lupa namanya," katanya.
Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa ia tak mau disuruh Dedi Mulyadi.
"Saya bukan pegawai pemda jabar, kalau dia mau periksa, periksa aja sendiri. Itu data dari sistem monitoring BI yang dilaporkan setiap minggu sekali, ada contrengan. Jadi jangan pak Dedi nyuruh saya kerja," kata Purbaya.
Sementara Dedi Mulyadi menanggapi temuan Menkeu Purbaya lewat media sosialnya.
Kali ini dia turut menyeret anak buahnya, Sekda Jabar Herman Suryatman.
Dedi mengatakan hendak pergi ke Kemendagri untuk memaparkan pengelolaan keuangan daerah.
Ia juga akan mendatangi Bank Indonesia.
"Dipaparkan pak Menkeu 17 Oktober yang bersumber dari data BI tanggal 15 oktober itu kan di situ ada tuh Pemda Jabar masih memiliki uang Rp 4,1 triliun, uang itu tersimpan di giro tersimpan di deposito," katanya.
Rupanya Dedi merespon ucapan Purbaya soal dibohongi anak buahnya.
Ia langsung menekan Herman terkait data dari Menkeu.
"Bapak harus jujur sama saya, tanggal 15 oktober uang kita ada berapa ?" tanya Dedi.
"Rp 2,62 triliun di RKUD (Rekening Kas Umum Daerah)," jawab Herman.
"Artinya bahwa uang itu persediaan pemerintah Provinsi Jawa Barat yang tempat penyimpanannya di Bank Jabar. Ada gak kita menyimpan di bank lain selain Bank Jabar ?" tanya KDM.
"Tidak ada," jawab Herman.
Dedi Mulyadi menegaskan, jika ternyata di BI ternyata ada uang Rp 4,17 triliun milik Pemprov Jabar, maka Herman telah membohongi dirinya dan rakyat.
"Kalau kemudian di BI bahwa tanggal 15 oktober itu ada uang Rp 4,1 triliaun berarti bapak berbohong pada saya. Konsekuensinya adalah kalau bapak berbohong pada saya, bapak berbohong juga pada rakyat Jabar," katanya.
Dia bahkan akan memberhentikan Herman jika temuan Purbaya terbukti.
"Konsekuensinya bapak saya berhentikan," katanya.
Herman Suryatman mengaku siap mengundurkan diri jika hal tersebut benar adanya.
"Sebelum bapak berhentikan saya siap mengundurkan diri," katanya.
"Oke yah komitmen, bapak seorang ksatria yang harus mempertanggungjawabkan ucapannya," kata Dedi Mulyadi.
( Tribunpekanbaru.com / Tribunbogor )
| Sudah 1 Tahun Jadi Wapres, Gibran Diminta Perbaiki Kualitas, Jangan Bergantung ke Jokowi |
|
|---|
| Dedi Mulyadi dan Bobby Nasution Bantah Pernyataan Purbaya Soal Simpan Uang Pemda di Bank |
|
|---|
| Kabar Baik Bagi ASN, Perpres Kenaikan Gaji PNS dan PPPK Terbit, Kapan Mulai Berlaku? |
|
|---|
| Potensi Besar Jokowi Kena Pidana Karena Proyek Kereta Cepat Whoosh, Ini Kata Rocky Gerung |
|
|---|
| Terekam Momen Menteri Purbaya Diabaikan Luhut di Sidang Kabinet, Ada Masalah? Ini Kata Menkeu |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.