Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Regional

Gaji Guru SMAN 12 Kaur Ini Ternyata Cuma Rp 12 Ribu, Hasil Patungan Wali Murid

Bahkan, seluruh guru yang mengajar di sekolah tersebut berstatus guru honorer, yang gajinya berasal dari iuran orangtua siswa.

Editor: Muhammad Ridho
KOMPAS.COM/FIRMANSYAH
PATUNGAN ORANGTUA SISWA - Plt Kepala SMA Negeri 12 Kaur Bengkulu, Japilus. Sebuah fakta terungkap di sekolah tersebut. Selama ini para guru hanya menerima gaji Rp12 ribu per jam hasil patungan para orangtua siswa. Gedung sekolah pun masih menumpang beberapa tahun ini. 

"Ini pertemuan yang sudah lama kami harapkan sebagai bentuk kepedulian. Saya sudah satu tahun lebih menjadi Plt Kepsek," kata Japilus.

Japilus merupakan guru tetap di SMK Negeri 4 Kaur. Dia diperbantukan menjadi Plt Kepala SMA Negeri 12 Kaur.

Dia bercerita, kebanyakan siswa SMA Negeri 12 Kaur tinggal di pedalaman dan perbukitan.

"Sekolah ini sudah jauh dan berada di perbukitan. Anak-anak itu tempat tinggalnya lebih jauh lagi, ke sekolah jalan kaki menempuh jalan ekstrim, becek, dan berlumpur," beber dia.

Dia merupakan guru induk bersertifikasi, namun karena ditugaskan menjadi Plt Kepsek ternyata tidak ada jam mengajar.

Guru Digaji Rp12.000

Dia mengisahkan, tiga tahun lalu awal mendirikan sekolah, siswa berjumlah 51 orang.

"Saat itu hanya siswa yang ada, guru tidak ada, administrasi tidak ada, biaya juga tidak ada tapi untuk pendidikan saya siap," ujarnya.

Lambat laun, Japilus mengumpulkan para sarjana di Kabupaten Kaur yang bersedia mengajar tanpa dibayar.

"Saya sampaikan pada para sarjana yang mau mengajar bahwa tidak ada dana untuk menggaji mereka ikhlas," kenangnya.

Perlahan siswa mulai bertambah. Saat ini ada 28 guru honor digaji Rp12.000 per jam.

Uang gaji guru berasal urunan wali siswa yang disepakati.

"Para guru digaji Rp 12 ribu per jam dari urunan wali murid," ujarnya.

Harapkan Gedung Sekolah

Japilus melanjutkan, selain sekolah menumpang di gedung SMP, mereka juga tidak mempunyai meja dan kursi untuk belajar.

"Anak-anak membawa meja dan kursi dari rumah masing-masing untuk belajar," kata dia.

Untuk kebutuhan administrasi, Japilus menyiasati memanfaatkan komputer lawas yang dirakit. Bila ingin mencetak dokumen, sekolah meminjam printer SMP.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved