Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Nasional

Tinggalkan Jokowi dan Bergabung ke Prabowo, PDIP Kaitkan Manuver Budi Arie dengan Kasus Judol

Ferdinand menjelaskan, saat ini keadaan Jokowi semakin kritis karena ditinggal oleh banyak kawan. 

Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Eks Menkominfo Budi Arie Setiadi selesai diperiksa penyidik Bareskrim Polri terkait kasus dugaan judi online di lingkungan Komdigi, Kamis (19/12/2024). 
Ringkasan Berita:
  • Langkah Budi Arie ini memperlihatkan dirinya ingin mencari jalan aman untuk menghindar dari masalah tersebut.
  • Satu-satunya tempat Budi Arie bisa mendapat perlindungan hukum dan perlindungan politik yakni dengan bergabung ke Partai Gerindra.
  • Ferdinand menilai tidak ada untungnya Partai Gerindra menerima Budi Arie.

 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Ketua Umum Projo, organisasi relawan pendukung Presiden Joko Widodo, Budi Arie Setiadi, membuat langkah mengejutkan.

Saat membuka Kongres ke-3 Projo di Jakarta pada Minggu (2/11/2025).

Sosok yang selama ini dikenal sebagai pendukung setia Jokowi itu kini mengambil arah politik baru dengan menyatakan dukungan kepada Presiden Prabowo Subianto dan memilih bergabung dengan Partai Gerindra.

Padahal, selama dua masa pemerintahan Jokowi (2014–2024), Budi Arie dikenal lantang membela dan memperjuangkan agenda politik sang presiden.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengumumkan bahwa logo Projo yang menampilkan siluet wajah Jokowi akan diganti sebagai bagian dari langkah pembaruan organisasi.

Lantas benarkah Budi Arie bersama Projo mulai menarik dukungan dari Jokowi karena menganggap kekuatan benteng politiknya melemah setelah lengser?

Baca juga: Harta Kekayaan Budi Arie Tembus Rp 103 Miliar, Kini Terpilih Lagi Jadi Ketum Projo

Baca juga: Rentetan Upaya Licik Bripda Waldi Samarkan Aksinya Habisi Dosen EY di Jambi, Penyidik Jadi Kesulitan

PDIP Nilai Budi Arie Cari Aman

Politisi PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean menilai, manuver Budi Arie dari Jokowi ke Prabowo adalah bentuk kekhawatirannya soal kasus judi online (judol).

Langkah Budi Arie ini memperlihatkan dirinya ingin mencari jalan aman untuk menghindar dari masalah tersebut.

"Rencana beralihnya Saudara Budi Ari Projo ke Gerindra kita memaknainya dalam dua hal. Yang pertama bahwa Projo dalam hal ini pribadinya Budi Arie ingin mencari perlindungan secara politik dan secara hukum, karena biar bagaimanapun saat ini Budi Arie statusnya di kepolisian terkait dengan judi online masih panas-panas seperti panas-panas kopi di pagi hari."

"Karena satu langkah saja (keliru), Budi Arie pasti tersangka, karena di pengadilan kita sudah mendengar bagaimana dakwaan Jaksa juga menyebut nama Budi Arie berkali-kali dan para saksi juga menyebut namanya. Maka saya punya keyakinan kalau sampai Budi Arie tidak mendapat perlindungan politik dan perlindungan hukum, dia akan dijadikan tersangka," ungkap Ferdinand dikutip dalam tayangan Kompas Tv, Minggu (2/11/2025)

Hal lain yang disoroti Ferdinand, Budi Arie ingin bisa terus eksis di dunia perpolitikan.

Ferdinand menjelaskan, saat ini keadaan Jokowi semakin kritis karena ditinggal oleh banyak kawan. 

"Kita menyaksikan bagaimana teman-temannya Jokowi yang dulu bersama-sama dengan dia sekarang pergi meninggalkan Jokowi."

"Sebentar lagi Jokowi akan sendirian, ada yang pergi karena kepentingan politik, ada juga yang pergi karena bermasalah secara hukum, seperti (Immanuel Ebenezer) alias Noel dan Silvester Matutina mereka loyalisnya Jokowi sekarang kan hilang karena perkara hukum, karena pidana yang mereka lakukan," lanjut Ferdinand.

Oleh karena itu, Projo ingin mendapat dukungan politik untuk terus eksis.

"Nah, kalau sekarang pergeseran Projo ini ya kita melihat dalam dua hal tadi. Pertama adalah projo ingin mendapat keuntungan politik, mendapat keuntungan dari posisinya berada di kekuasaan, maka mereka pun akan berubah merubah logonya, mengganti dari siluet Jokowi nanti."

"Entah mungkin mereka akan mengganti dengan siluet Pak Prabowo ya. Nah, ini adalah sebuah tanda oportunis. Jadi, inilah yang kita bilang tadi bahwa pertama kepentingan yang mereka ingin dapatkan adalah keuntungan politik dan keuntungan perlindungan hukum," terang Ferdinand.

Hal tersebutlah, kata Ferdinand, yang melatarbelakangi Budi Arie ingin merapat ke Prabowo.

"Inilah cara Budi Arie untuk bisa eksis dalam perjalanannya, karena saya yakin Budi itu sangat khawatir dengan posisinya terkait dengan kasus judi online. Makanya Budi Ari pun ingin mencari perlindungan hukum dan perlindungan politik," tegasnya.

Adapun, satu-satunya tempat Budi Arie bisa mendapat perlindungan hukum dan perlindungan politik yakni dengan bergabung ke Partai Gerindra.

Sebab, Gerindra saat ini adalah partai terbesar di pemerintahan.

Lantas bagaimana dampaknya?

Pertama, jika memang langkah ini benar dilakukan Budi Arie, lanjut Ferdinand, maka dampaknya adalah Jokowi semakin sendirian.

Yang kedua, Partai Gerindra akan mendapatkan penilaian negatif dari masyarakat karena melindungi Budi Arie dalam carut marut perkara judi online.

"Ketika dia bergabung dengan Partai Gerindra, justru Partai Gerindra akan mendapat cap negatif dianggap melindungi Budi Arie yang bagi banyak pihak dinilai terlibat dalam kasus judi online," ujar Ferdinand.

Ferdinand menilai tidak ada untungnya Partai Gerindra menerima Budi Arie.

Sebab, Gerindra sudah kuat dan tak perlu tambahan dukungan dari Projo maupun Budi Arie.

"Kalaupun Budi Arie mengatakan bahwa dia ingin memperkuat Gerindra pada percaturan politik nasional, saya pikir Gerindra tidak butuh-butuh banget kekuatan politik dari Projo, karena Projo ini juga kan sebetulnya lebih besar nama daripada besar dari organisasi sebetulnya."

"Jadi kalau Pak Budi Arie mencoba membungkus kepentingannya dengan kalimat ingin memperkuat Gerindra, saya tidak melihat bahwa Gerindra butuh perkuatan dari Projo atau Budi Arie," tegas politikus itu.

Budi Arie Gabung Gerindra

Sebelumnya, rencana ingin gabung ke Partai Gerindra telah disampaikan Budi Arie kepada para relawan.

Di hadapan awak media, Budi Arie mengatakan para relawan Projo tak masalah jika dirinya bergabung ke Partai Gerindra.

Namun, mantan Menteri Koperasi itu menyampaikan Partai Gerindra belum membukakan pintu untuknya.

"Saya meminta izin kepada seluruh anggota Projo untuk saya bergabung ke Partai Gerindra, kan saya baru minta izin. Diizinin nggak sama yang bergabung ke Partai Gerindra? Kan kita belum bergabung."

"(Projo) menyerahkan sepenuhnya kepada saya untuk mengambil langkah-langkah untuk bergabung dalam Partai Gerindra," kata Budi Arie usai pelaksanaan Kongres, Minggu.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved