Usulan Pahlawan Nasional 2025
Siapa Rahmah El Yunusiyah yang Diberi Gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Prabowo?
Siapa Rahmah El Yunusiyah yang resmi diberi gelar pahlawan nasional oleh Presiden Prabowo Subianto.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Siapa Rahmah El Yunusiyah yang resmi diberi gelar pahlawan nasional oleh Prabowo Subianto.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar pahlawan nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Ada 10 tokoh yang berasal dari berbagai latar belakang menjadi pahlawan, satu diantaranya Hajjah Rahmah El Yunusiyyah.
Gelar Pahlawan Nasional adalah penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Pemerintah Indonesia kepada seseorang yang semasa hidupnya:
Berjuang secara luar biasa untuk kemerdekaan, keutuhan, dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI); Memiliki jasa besar bagi bangsa dan negara; Tidak pernah menyerah pada penjajahan dan tidak pernah berkhianat kepada bangsa Indonesia.
Dasar hukumnya:
Pemberian gelar ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
Pihak yang memberi gelar:
Gelar Pahlawan Nasional dianugerahkan oleh Presiden Republik Indonesia setiap tahun, biasanya menjelang Hari Pahlawan (10 November), berdasarkan usulan dari masyarakat melalui Kementerian Sosial.
Lantas Siapa Rahmah El Yunusiyah?
Rahmah El Yunusiyah diberi gelar pahlawan nasional di bidang perjuangan pendidikan Islam.
Rahmah El Yunusiyah merupakan sosok wanita yang berasal dari Sumatera Barat.
Nama Rahmah El Yunusiyah mungkin nama tersebut jarang terdengar di telinga kita.
Namun ia merupakan sosok yang sangat berpengaruh terutama bagi pendidikan Islam.
El Yunusiyah merupakan wanita yang lahir di Bukittinggi pada 29 Desember 1900 dari keluarga ulama Minangkabau, Rahmah tumbuh dalam lingkungan keagamaan yang kuat.
Ia belajar agama sedari kecil di surau, ia melihat langsung bahwa perempuan pada masa itu memiliki akses pendidikan yang sangat terbatas, baik dalam bidang agama maupun pengetahuan umum.
Dorongan untuk membuka ruang pendidikan bagi perempuan membuat Rahma mendirikan Diniyah Puteri Padang Panjang pada tahun 1923.
Lembaga ini menjadi sekolah khusus perempuan yang memadukan pembelajaran agama, pengetahuan umum, kepemimpinan, serta keterampilan hidup.
Seiring waktu, Diniyah Puteri berkembang menjadi model pendidikan perempuan berbasis pesantren pertama di Nusantara.
Melalui tangan Rahma, Diniyah Puteri tumbuh menjadi pusat pembinaan perempuan modern.
Banyak lulusan lembaga ini yang kemudian tampil sebagai guru, mubaligah, aktivis perempuan, hingga tokoh masyarakat di berbagai daerah.
Selain mendirikan lembaga pendidikan, Rahma aktif dalam kegiatan sosial dan gerakan pemberdayaan perempuan di Minangkabau.
Ia kerap mendorong perempuan untuk tampil di ruang publik, berorganisasi, dan berperan dalam komunitas Islam pada masa pergerakan nasional.
Pesan yang selalu ia suarakan adalah bahwa perempuan harus memiliki ilmu, akhlak, dan kemampuan memimpin.
Pengakuan atas dedikasinya datang dari berbagai kalangan, termasuk dari tokoh-tokoh pembaruan Islam di dunia Melayu.
Rahma El Yunusiyyah wafat pada 26 Februari 1969 dan dimakamkan di Padang Panjang.
Pendidikan dan latar belakang
Lahir: 20 Desember 1900 di Nagari Bukit Surungan, Padang Panjang, Sumatra Barat.
Keluarga: Ayahnya adalah ulama Syekh Muhammad Yunus al-Khalidiyah dan ibunya Rafia.
Pendidikan: Belajar dari kakaknya, Zainuddin Labay El Yunusy, di Diniyah School. Ia juga mendalami ilmu agama dan praktik secara privat.
Pernikahan: Menikah pada usia 16 tahun dengan H. Bahaudin Latif.
Perjuangan dan kiprah
Pendiri Diniyah Putri: Mendirikan madrasah khusus perempuan dengan kurikulum agama, pengetahuan umum, kepemimpinan, dan keterampilan rumah tangga.
Lembaga ini menjadi model pendidikan perempuan berbasis pesantren pertama di Nusantara.
Diniyah Putri menjadi inspirasi bagi Universitas Al-Azhar untuk mendirikan Kulliyatul Banat (fakultas untuk perempuan).
Pejuang kemerdekaan: Memimpin Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Padang Panjang selama perang kemerdekaan dan mengerahkan murid-muridnya untuk melawan penjajah.
Menjadi salah satu orang pertama yang mengibarkan bendera Merah Putih di Sumatera Barat setelah proklamasi kemerdekaan.
Ditangkap dan ditahan oleh Belanda pada 7 Januari 1949.
Politik: Terpilih sebagai anggota DPR dari Partai Masyumi pada pemilu 1955.
Tidak hadir di sidang DPR setelah ikut bergerilya mendukung Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI).
Penghargaan
Gelar Syaikhah: Diberi gelar Syaikhah oleh Universitas Al-Azhar Mesir pada tahun 1957, sebagai wanita pertama yang menerimanya.
Bintang Mahaputra Adiprana: Dianugerahi tanda kehormatan ini secara anumerta oleh pemerintah Indonesia pada 13 Agustus 2013.
Daftar Nama Tokoh Dapat Gelar Pahlawan Nasional
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 116/TK/2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, berikut nama-nama tokoh yang memperoleh gelar tersebut:
- Almarhum K.H. Abdurrahman Wahid (Bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam)
- Almarhum Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto (Bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik)
- Almarhumah Marsinah (Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan)
- Almarhum Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Bidang Perjuangan Hukum dan Politik)
- Almarhumah Hajjah Rahmah El Yunusiyyah (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
- Almarhum Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Bidang Perjuangan Bersenjata)
- Almarhum Sultan Muhammad Salahuddin (Bidang Perjuangan Pendidikan dan Diplomasi)
- Almarhum Syaikhona Muhammad Kholil (Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
- Almarhum Tuan Rondahaim Saragih (Bidang Perjuangan Bersenjata)
- Almarhum Zainal Abidin Syah (Bidang Perjuangan Politik dan Diplomasi)
( Tribunpekanbaru.com / Serambi )
| Pemkab Kampar Tak Tahu Alasan Mengapa Mahmud Marzuki Belum Jadi Pahlawan Nasional |
|
|---|
| LAM Riau Kecewa Mahmud Marzuki tak Masuk Pahlawan Nasional 2025: Riau Diabaikan |
|
|---|
| Peneliti Kecewa Mahmud Marzuki Asal Kampar Tak Jadi Pahlawan Nasional, Singgung Upaya Pemerintah |
|
|---|
| Prabowo Umumkan 10 Pahlawan Nasional Baru: Tidak Ada Nama dari Riau, Mahmud Marzuki |
|
|---|
| Kisah Mahmud Marzuki, Singa Podium dari Kampar Riau yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Rahmah-El-Yunusiyah-diberi-gelar-pahlawan-nasional-oleh-Prabowo.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.