Berita Regional
Misteri 3 Anak di Sumut Hilang Sejak Tahun 2020, Orangtua: Tolong Ungkap Seperti Kasus Bilqis
Sudah lima tahun berlalu, 3 anak yang hilang sekaligus di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara masih belum terungkap.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sudah lima tahun berlalu, 3 anak yang hilang sekaligus di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara masih belum terungkap.
Mereka dilaporkan hilang sejak 2020, namun kini Polisi belum sanggup menemukan dan mengungkapnya.
Tiga anak berusia tujuh tahun tersebut adalah Yogi Tri Herlambang, Nizam Aufa, dan Alfis.
Keberadaan mereka tak diketahui sejak 18 Oktober 2020, apakah masih hidup atau sudah meninggal dunia.
Karena tak mendapat kejelasan, tiga orang tua korban masing-masing Alamsyahputra, Hartoyo dan Sarkim mendatangi gedung direktorat reserse kriminal umum (Ditreskrimum) Polda Sumut.
Mereka datang jauh-jauh dari Kabupaten Langkat ke Polda Sumut mempertanyakan tindak lanjut Polisi kenapa 3 anak mereka belum ditemukan.
Bahkan, mereka membandingkan dengan kasus penculikan yang ditangani Polrestabes Makassar begitu cepat terungkap dan ditangkap pelakunya.
Alamsyah Putra, salah satu orang tua korban mengatakan kedatangan mereka ke Polda Sumut mencari kepastian hukum.
Ia berharap Ditreskrimum Polda Sumut berkordinasi dengan Polrestabes Makassar yang berhasil mengungkap kasus penculikan anak.
"Kedatangan kami kesini, memohon kepada Polda Sumut supaya dapat berhasil mengungkap kasus anak hilang seperti Kota Makasar. Agar Polda Sumut menanyakan kepada Polres Makasar menanyakan ada tidak keterkaitan anak kami yang hilang dengan kasus Bilqis,"kata Alamsyah Putra, Sabtu (15/11/2025).
Meski sudah lima tahun anaknya hilang, Alamsyah berharap Polda Sumut bekerja serius menindaklanjuti hilangnya anak mereka.
Mereka berharap Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto memberikan atensi kepada Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Ricko Taruna Mauruh bergerak cepat.
"Kami berharap Kapolda menuntaskan hilangnya anak kami berkordinasi dengan Polrestabes makasar mana tahu ada keterkaitan di Jambi."
Ditanya soal kasus ini, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut Kombes Ricko Taruna Mauruh tidak merespon.
Sedangkan Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP Siti Rohani Tampubolon mengatakan kasus tersebut ditangani Polres Langkat.
Ia menyebut Ditreskrimum hanya membantu Polres Langkat.
"Untuk perkara yang tangani Polres Langkat. Sedangkan Jatanras hanya back up saja,"kata AKBP Siti Rohani Tampubolon, Senin (17/11/2025).
Diketahui, tiga anak usia tujuh tahun bernama Yogi Tri Herlambang, Nizam Aufa, dan Alfis, yang menghilang sejak 18 Oktober 2020 lalu, di Dusun VI Pulka, Desa Namanjahe, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat.
Saat itu ketiganya sedang bermain di lahan sawit yang sedang digali menggunakan alat berat.
Sejak hari pertama hilang, warga bersama aparat kepolisian melakukan penyisiran berulang kali.
Parit-parit dan jalur yang dilalui alat berat juga telah diperiksa.
Jalur perkampungan hingga hutan sekitar disisir dari pagi hingga menjelang malam.
Kasus Bilqis
Kasus penculikan anak yang dialami bocah 4 tahun bernama Bilqis telah terungkap.
Bilqis diculik secara estafet oleh para pelaku dari Makassar, Sulawesi Selatan hingga akhirnya ditemukan di Kabupaten Merangin, Jambi, pada Sabtu (8/11/2025) pukul 20.00 WIB.
Diketahui bilqis awalnya dijual sebesar Rp 3,5 juta melalui perantara, kemudian dijual lagi ke perantara lainnya sebesar Rp 80 juta.
Bilqis ditemukan di kawasan Suku Anak Dalam (SAD), tepatnya di SPE Gading Jaya, Kecamatan Tabir Selatan, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Polisi juga telah menangkap dua orang terduga penculik Bilqis di wilayah Jalan H Bakri, Koto Tinggi, Kecamatan Sungai Penuh, Kota Sungai Penuh, Jambi, pada Jumat (7/21/2025) pukul 13.00 WIB.
Setelah itu, polisi kemudian menginterogasi terduga pelaku, hingga akhirnya mengetahui keberadaan Bilqis.
"Kemudian kita telusuri dan melakukan pendekatan terhadap temenggung (tetua adat Suku Anak Dalam) untuk mengembalikan Bilqis," kata Kasat Reskrim Polres Merangin Iptu Eka Putra Yuliesman Koto, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Minggu (9/11/2025).
Setelah polisi melakukan pendekatan, Bilqis akhirnya berhasil diamankan, kemudian dibawa ke Polda Jambi untuk diserahkan ke Polres Makassar.
Dua pelaku, Mery Ana dan lelaki bernama Ade Friyanto Syaputera, ditangkap tim gabungan Polda Jambi karena menculik Bilqis.
Pelaku bernama Ade Frianto Syahputra (36), laki-laki, tidak bekerja, beralamat di Kampung Baru 2, Pasar Bangko, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Pelaku lainnya bernama Mery Ana (42), perempuan, ibu rumah tangga beralamat di Jalan Tembesu, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Alamat kedua pelaku berada di daerah Bangko, pusat Kabupaten Merangin.
Jarak Bangko dengan Kota Jambi sekira 255 kilometer dan dapat ditempuh via jalur darat sekira 5 jam lebih sedikit.
Kepala Seksi Humas Polres Kerinci, Iptu DS Sitinjak, mengatakan keduanya ditangkap di sebuah penginapan di Kota Sungai Penuh pada Jumat (7/11/2025).
Setelah diperiksa, pelaku mengaku telah menjual Bilqis kepada salah satu warga di Kabupaten Merangin, Jambi, dengan harga Rp 80 juta.
Berbekal informasi tersebut, tim gabungan menuju lokasi yang disebutkan pelaku.
Bilqis akhirnya ditemukan dan berhasil diselamatkan oleh polisi, lalu dibawa kembali ke Kota Makassar.
Sementara, kedua pelaku kini tengah menjalani pemeriksaan.
Kronologi Pengungkapan
Iptu Sitinjak menjelaskan, penculikan terjadi pada Minggu (2/11/2025).
Sekitar pukul 08.00 WITA, Bilqis dibawa oleh orangtuanya bermain di Taman Pakui, di sekitar lapangan tenis Kota Makassar.
Saat kedua orangtuanya tengah bermain tenis, pukul 10.00 WITA mereka mencari Bilqis di taman, tapi bocah tersebut tidak terlihat.
Orangtua Bilqis akhirnya melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Makassar.
Dari hasil penyelidikan, tim Satreskrim Polrestabes Makassar berhasil menangkap pelaku pertama di wilayah Makassar.
Namun, dari pemeriksaan diketahui bahwa Bilqis telah dijual kepada pelaku lain di Yogyakarta.
Tim kemudian bergerak ke Yogyakarta dan menangkap pelaku berikutnya.
Akan tetapi, korban Bilqis sudah berpindah tangan dan dijual lagi kepada Ade Friyanto dan Mery Ana di Jambi.
Berbekal informasi itu, tim Satreskrim Polrestabes Makassar berkoordinasi dengan Polda Jambi dan berhasil menangkap dua pelaku terakhir di wilayah hukum Polres Kerinci.
“Korban ditemukan dalam kondisi selamat. Seluruh pihak yang terlibat kini masih menjalani pemeriksaan,” kata Iptu DS Sitinjak, dikutip dari Antara.
( Tribunpekanbaru.com / Tribunmedan )
| MH Sempat Curhat Sebelum Tewas Dibully, Kelakuan Kejam Pelaku Saat Piket Terkuak |
|
|---|
| Polsek di Bondowoso Digeruduk Warga, Kapolsek Iptu Suherdi Ditarik Paksa Keluar Kantor |
|
|---|
| Keluarga Ungkap Kondisi MH Sebelum Meninggal, Pingsan Usai Dipukul Teman Pakai Kursi Besi |
|
|---|
| Misteri Tewasnya Mahasiswa di Deli Serdang, Darah Berceceran di Lantai Kamar, Motor Hilang |
|
|---|
| Update Korban Longsor Cilacap, 12 Jasad Ditemukan, 11 Orang Masih Dicari |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Tiga-orang-tua-anak-yang-hilang-di-Kabupaten-Langkat.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.