Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Alvaro Ditemukan Jadi Kerangka, Ayah Tiri Ditangkap tetapi Akhiri Hidup Sendiri di Rutan

Yang menambah pilu, AI, sang terduga pelaku, sempat berakting mengkhianati kepercayaan keluarga korban.

Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
Istimewa via Tribun Jakarta
BOCAH HILANG- Alvaro Kiano Nugroho (6) hilang di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Bocah tersebut hilang sejak Maret 2025. 
Ringkasan Berita:
  • Tugimin masih tidak menyangka jika ayah tiri cucunya itu tega menculik Alvaro hingga ditemukan tewas tinggal kerangka.
  • AKP Seala Syah Alam membenarkan telah mengamankan satu orang terkait penemuan kerangka manusia yang diduga Alvaro Kiano Nugroho, bocah yang hilang delapan bulan lalu di Pesanggrahan.

 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebuah perkembangan mengejutkan muncul dalam kasus penemuan kerangka Alvaro Kiano Nugroho (6).

Sebelumnya, ayah tiri Alvaro, AIditetapkan sebagai pelaku penculikan hingga bocah tersebut meninggal.

Namun, AI yang telah ditahan oleh pihak kepolisian, dilaporkan tewas diduga akibat bunuh diri di Rutan Polres Metro Jakarta Selatan pada Minggu (23/11/2025).

Kabar tersebut disampaikan oleh kakek korban, Tugimin (71), saat ditemui di rumah duka.

"Ya, pelakunya sendiri ternyata adalah ayah tirinya. Ayah tirinya sudah meninggal sudah bunuh diri, di Polres Jakarta Selatan tadi pagi," ujarnya kepada wartawan, Minggu (23/11) malam, dilansir dari tayangan YouTube Liputan6.

Meski demikian, Tugimin tidak mengetahui lebih detail terkait kronologi menantunya mengakhiri hidup setelah ditangkap.

"Jadi bapaknya itu sudah selesai ditangkap, diinterogasi, masuk sel, tadi pagi bunuh diri, kurang jelas tadi saya gak menanyakan detail karena Kapolres mengatakan bapak tirinya sudah meninggal bunuh diri," ungkap Tugimin.

Jenazah pelaku kemudian dibawa pihak keluarga ke kampung halamannya, di Tangerang.

"Terus diambil keluarganya ke Tangerang, mungkin langsung dimakamkan di sana," bebernya.

Disisi lain, Tugimin masih tidak menyangka jika ayah tiri cucunya itu tega menculik Alvaro hingga ditemukan tewas tinggal kerangka.

Pasalnya, selama beberapa tahun belakangan, pelaku AI dikenal menunjukkan kelakuan baik kepada cucunya.

Baca juga: Ketika Wapres Gibran Pidato di Panggung Internasional: Singgung Soal AI dan Ketimpangan

Baca juga: Sosok MA Siswa SD yang Tewas Diduga Korban Bullying, Dikenal Baik dan Ramah

"Hubungannya sangat dekat sebenarnya dan baik juga, dia sering datang kesini Sabtu Minggu, Alvaro tu suka minta jajan, dia manggilnya 'apak', om artinya, 'pak kita jajan', iya langsung diajak muter beli es beli mainan nanti dianter pulang lagi, 

"Kalau dia (pelaku) pulang ke Tangerang, jarang ngobrol ke saya, paling cuma 'pak cuma bentar saya pulang ya'," ujarnya meniru ucapan pelaku.

Sebelumnya, Kapolsek Pesanggrahan, AKP Seala Syah Alam membenarkan telah mengamankan satu orang terkait penemuan kerangka manusia yang diduga Alvaro Kiano Nugroho, bocah yang hilang delapan bulan lalu di Pesanggrahan.

Orang yang diamankan tersebut merupakan ayah tiri Alvaro.

"1 orang. Lebih detailnya polres," ujar Kapolsek Pesanggrahan, AKP Seala Syah Alam, saat dikonfirmasi, Senin (24/11/2025).

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, penyidik menemukan kerangka manusia diduga milik Alvaro.

"Baru diketemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro," kata Nicolas kepada wartawan, Minggu (23/11/2025).

Sejauh ini Nicolas belum dapat menjelaskan lebih banyak terkait penemuan kerangka manusia yang diduga Alvaro ini.

Penyidik masih akan memastikan terlebih dulu dengan memeriksa kecocokan kerangka dengan DNA keluarga Alvaro.

"Kami butuh kepastiannya dulu melalui pengecekan DNA dan pemeriksaan Labfor," ucap Kapolres. 

Siasat Licik AI

AI, seorang pelaku yang selama ini sebagai anggota keluarga yang berakting cemas dan turut mencari keberadaan anak sambungnya.

Skenario hilangnya Alvaro diduga telah disusun rapi oleh AI

Peristiwa hilangnya Alvaro pada 6 Maret 2025 di dekat Masjid Jami Al Muflihun menjadi titik awal pelaku memanipulasi penculikan.

Saat itu Alvaro pamit salat maghrib di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (6/3/2025).

Tugimin (71), kakek korban, mengungkapkan awal mula Alvaro Kiano Nugroho menghilang.

Ini berawal pada saat seseorang mengaku ayah dari Alvaro Kiano Nugroho mendatangi masjid tempat Alvaro Kiano Nugroho sedang menunaikan ibadah salat.

"Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, 'Pak, cari siapa?' 'Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.' 'Itu ada anaknya di atas.' Kata marbut begitu," ungkap Tugimin. Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut karena sibuk mempersiapkan salat Maghrib dan berbuka puasa.

Informasi tentang kedatangan pria tersebut baru diketahui kakek Alvaro, Tugimin, dari marbut Masjid Jami Al Muflihun, tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.  

Delapan bulan penantian kabar, Alvaro Kiano Nugroho (6) kini ditemukan tewas dalam kondisi tinggal kerangka.

Kerangka jasad Alvaro ditemukan sekitar Kali Cilalay, Tenjo, Bogor.

“Saya itu enggak sangka, ternyata kebaikan dia itu hanya ibaratnya ya buat kedok saja,” ucap dia.

Tugiman hanya bisa terdiam.

 Air matanya mengalir tanpa ia mampu mengucapkan sepatah kata.

Sang nenek pun langsung jatuh lemas. Ia berteriak histeris saat polisi menyampaikan kabar penemuan Alvaro yang sudah meninggal di depan rumah mereka, Minggu sore.

“Saya enggak bisa ngomong, air mata keluar. Ibu langsung jatuh ke lantai, dibantuin sama polisi dan warga untuk mereda nangisnya, karena langsung jerit-jeritan,” jelas Tugimin saat ditemui di kediamannya, Minggu.

Tugimin dan istrinya sangat terpukul atas kabar kematian Alvaro. 

Sebab, bocah malang itu mereka rawat sejak kecil karena orangtuanya berpisah dan sang ibu bekerja di luar negeri.

“Bagaimana kami tidak shock, (dia diurus dari kecil sama neneknya. Ke mana pun, Alvaro ikut dengan saya, enggak mau ketinggalan, undangan ke Solo, ke Demak, dia ikut,” ungkap dia.

Yang menambah pilu, AI, sang terduga pelaku, sempat berakting mengkhianati kepercayaan keluarga korban.

Hal yersebut disampaikan Tugimin, kakek dari Alvaro melansir dari Kompas.com, Senin (24/11/2025).

“Kami enggak sangka-sangka bapak tirinya sendiri yang melakukan hal sekeji ini. Alvaro belum punya dosa, kok dijadikan korban? Itu yg sangat disesalkan,” ungkap Tugimin saat ditemui di lokasi, Minggu (23/11/2025).

Selama proses pencarian yang berlangsung berbulan-bulan, AI ternyata sering kali muncul sebagai sosok yang simpatik dan aktif membantu keluarga.

Menurut Tugimin, AI bahkan ikut menemani dirinya mencari Alvaro hingga ke wilayah Bogor, Jawa Barat, menelusuri informasi yang didapat.

“Bapak tirinya itu juga ikut membantu mencari. Misalkan, ‘Pak, saya mau ke daerah Bogor, katanya ada informasi ke Bogor, suruh nelusurin Jalan Raya Bogor sampai terminal sampai Stasiun,’ nah itu nyari berdua sampai malam baru pulang,” tutur Tugimin.

Sandiwara ini berakhir tragis setelah polisi menemukan kerangka Alvaro di kawasan Tenjo, Bogor.

Analisis forensik dan pemeriksaan intensif akhirnya mengarah pada AI.

DISCLAIMER:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Anda yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi Anda untuk menghindari tindakan bunuh diri.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved