Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

PSI Bela Jokowi yang Disebut Masih Cawe-Cawe Politik:Ada Nenek-nenek Puluhan Tahun Jadi Ketua Partai

Menurutnya, dengan realitas seperti itu, pendapat politik Jokowi bukanlah sesuatu yang patut dipertentangkan.

Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
PEDE LOLOS PARLEMEN - Ketua Harian DPP PSI Ahmad Ali usai memberikan arahan dalam Pra Rakerwil DPW PSI seluruh Jawa Barat di Gedung Kesenian, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (16/11/2025). Ahmad Ali berkelakar kalau dirinya banyak tahu tentang partai sehingga percaya diri bisa bikin PSI lolos nantinya 

Ringkasan Berita:
  • Penilaian cawe-cawe terhadap Jokowi yang beredar belakangan ini hanyalah bentuk ketidaksukaan atau ketakutan dari partai lain terhadap kemampuan Jokowi.
  • Politikus PDI Perjuangan (PDIP), Mohamad Guntur Romli, menyampaikan keyakinan bahwa Prabowo akan mampu memimpin pemerintahan secara mandiri tanpa intervensi politik.

 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Ketua Harian DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ahmad Ali, akhirnya angkat suara dan membela Jokowi.

Ia menanggapi isu yang menyebut Joko Widodo (Jokowi) masih ikut campur urusan politik meski tidak lagi menjabat sebagai Presiden RI.

Ahmad Ali menilai, komentar atau aktivitas politik dari seorang mantan presiden merupakan hal yang wajar dan tidak perlu dipersoalkan.

Ia mencontohkan bahwa di sejumlah partai politik lain, tokoh-tokoh senior yang juga pernah memimpin negeri bahkan memegang posisi strategis seperti ketua umum.

Menurutnya, dengan realitas seperti itu, pendapat politik Jokowi bukanlah sesuatu yang patut dipertentangkan.

Hanya saja, Ahmad Ali tidak mengungkap siapa tokoh yang dimaksud.

"Terus ketika dia, bicara politik, 'ya sudah waktunya beristirahat', Oh, ada nenek-nenek yang sudah puluhan tahun jadi Ketua Partai, sudah disuruh berhenti," ucap Ahmad Ali seusai memberikan arahan dalam Rakorwil PSI Kepulauan Riau di Kota Batam, Sabtu (23/11/2025) malam.

Tak hanya itu, Ahmad Ali juga menyinggung adanya tokoh senior politik lainnya yang kini masih aktif sebagai petinggi partai padahal yang bersangkutan juga mantan Presiden.

 Atas hal itu, Ahmad Ali berpandangan, penilaian cawe-cawe terhadap Jokowi yang beredar belakangan ini hanyalah bentuk ketidaksukaan atau ketakutan dari partai lain terhadap kemampuan Jokowi.

Baca juga: Judi Online Jadi Tradisi Hiburan Ringan yang Merusak Hubungan Sosial

Baca juga: Kecanduan Judi Online, 2 Warga di Pekanbaru Jual Rumah dan Mobil Lalu Menghilang

"Ada Bapak Presiden yang sekarang sudah 20 tahun juga tidak sudah disuruh berhenti. Apa sih takutnya Pak Jokowi ini? Bagi kami melihat Pak Jokowi, melihatnya itu hanya senyum-senyum saja," ucap dia.

Padahal kata Ahmad Ali, Jokowi bukanlah sosok yang lahir dari keluarga ningrat yang memliki kekuatan atau privilege.

Oleh karenanya, PSI kata dia, menjadikan eks Gubernur DKI Jakarta tersebut sebagai patron atau suri tauladan yang harus dicontoh.

"Pak Jokowi itu orang deso. Bukan keturunan. Bukan keturunan siapa-siapa. Nah itu lah kemudian diingatkan. Karena PSI itu menjadikan dia sebagai patron, kami ingin anak-anak Indonesia itu menjadikan dia, tidak perlu jadi anak ningrat kok. Tidak perlu lahir di piring emas. Anak-anak desa juga punya kesempatan, contohnya Jokowi," kata dia.

Hanya saja, Ahmad Ali menyayangkan soal sikap Jokowi yang cenderung pendiam dalam menyikapi tudingan-tudingan tersebut.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved