Sudah Ikhlas, Keluarga Dua Bocah Tenggelam di Bekas Galian C Pekanbaru Tolak Lakukan Otopsi

Keluarga tidak memiliki firasat apapun sebelum kepergian dua anak mereka ini, yang jelas selama ini menurut Herman kedua anak ini dikenal sebagai pribadi yang baik dan ramah serta suka membantu orangtua.

"Baik anaknya, yang jelas rajin sekali membantu orangtuanya, jujur dan ramah,"ujarnya.

Menurut Herman, dengan sudah tidak ada lagi proses outopsi maka bisa segera dikebumikan di Gereja Katholik,

ia pun mengucapkan terima kasih kepada para pelayat dan keluarga yang berdatangan memberikan dukungan dan membantu pencarian mayat ponakannya itu.

Sebagaimana diketahui, kedua anak ini pada Senin (8/9/2025) lalu hilang sejak pukul 17.30 WIB, setelah mencuci piring di lobang yang dijadikan sebagai tempat cuci mereka yang hanya berjarak 30 meter dari rumahnya.

Di atas tempat pencucian piring itu, juga ada dua lobang bekas galian tanah untuk bata yang terisi air.

Keduanya ditemukan di lubang kedua yang paling jauh dari tempat cuci piring mereka, atau lobang tertinggi, yang berisi air diperkirakan sedalam dua meter, namun dipenuhi lumpur.

Kuat dugaan keduanya tenggelam di lobang tersebut, karena keduanya sama sekali tidak bisa berenang.

Selasa (9/9/2025) pagi, jenazah keduanya baru ditemukan setelah mengapung ke permukaan dalam kondisi tidak bernyawa, sebelumnya dilakukan pencarian oleh keluarga dan warga setempat, semalaman dan jenazah keduanya tertahan di dasar lobang satu malam.

(Tribunpekanbaru.com / Nasuha Nasution)