Gepeng Marak di Pekanbaru
Dinsos Pekanbaru Bersama Tim Yustisi Bakal Bongkar Keberadaan Pengemis Terorganisir
Keberadaan pengemis di sejumlah ruas jalanan Kota Pekanbaru diduga tidak bekerja sendiri atas kemauannya.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Keberadaan pengemis di sejumlah ruas jalanan Kota Pekanbaru diduga tidak bekerja sendiri atas kemauannya.
Ada dugaan pengemis terlibat dalam sindikat yang tega menjual belas kasihan dari orang lain.
Penelusuran Tribunpekanbaru.com, pengemis di sejumlah lokasi diduga terorganisir.
Mereka berada di beberapa lokasi yang menjadi tempat operasi untuk meminta belas kasihan kepada pengguna jalan.
Baca juga: Ketika 2 Gadis Kecil Meminta-minta di Persimpangan Lampu Merah Pekanbaru, Kais Uang untuk Keluarga
Baca juga: Aksi Rayap Besi Terekam Kamera Pengawas, Puluhan Nozel Air Mancur Tugu Selais Pekanbaru Digondol
Lokasi paling sering terlihat adalah di persimpangan SKA.
Para pengemis menjadikan area di sekitar Patung Kuda untuk bersembunyi.
Pada jam sibuk terlihat banyak pengemis di keempat persimpangan jalan.
Mereka terlihat meminta-minta lampu lalu lintas dari arah Jalan Tuanku Tambusai maupun dari lampu lalu lintas dari arah Jalan Soekarno-Hatta.
Bongkar Keberadaan Pengemis Terorganisir dan Sanksi Tegas
Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian menyatakan bakal membongkar keberadaan pengemis yang terorganisir.
Ia bakal menelusurinya bersama aparat gabungan dii tim yustisi dalam Operasi Skala Besar terhadap Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (P2KS).
"Pasti kita telusuri, makanya kita mengajak TNI, kepolisian serta Satpol PP," papar Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian kepada Tribunpekanbaru.com.
Menurutnya, tindakan tegas berupa sanksi hukum dinilai bisa memberi efek jera kepada orang yang terlihat untuk mengorganisir para pengemis.
Apalagi pihaknya sudah menelusuri siklus aktivitas P2KS di jalanan seperti pengemis dan gelandangan.
"Perlu langkah komprehensif untuk menangani persoalan ini, maka kami inisiasi operasi skala besar sekaligus dalam menangani persoalan P2KS di Kota Pekanbaru," jelasnya.
Zulfahmi menjelaskan ada strategi dalam menangani P2KS bukan cuma memberi sanksi.
Namun juga memberi pembinaan dan pemberdayaan kepada P2KS.
Sanksi tersebut tentu bisa menjadi shock therapy bagi oknum tidak bertanggung jawab yang tega melakukan eksploitasi.
Ia mengaku miris ketika ada yang tegas melakukan eksploitasi terhadap anak, difabel hingga lansia.
"Ketika melanggar perda atau sudah melanggar pidana, tentu bakal ditindak sebagai terapi kejut terhadap oknum yang memanfaatkan anak-anak, difabel dan lansia untuk melakukan aktivitas di jalanan," ujarnya.
(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)
Ketika 2 Gadis Kecil Meminta-minta di Persimpangan Lampu Merah Pekanbaru, Kais Uang untuk Keluarga |
![]() |
---|
Miris, 3 Anak Terjaring Tim Dinsos Pekanbaru Sedang Mengemis di Jalan |
![]() |
---|
Soal Pak Ogah, Dishub Pekanbaru Mengaku Tidak Tutup Mata |
![]() |
---|
Mengais Rezeki dari Sedekah Pengendara di Tiap Simpang Empat Pekanbaru |
![]() |
---|
Disiplin Kota, Jalan Keluar dari Lingkaran Pak Ogah dan Gepeng di Pekanbaru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.