Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Macet di Pekanbaru

Macet Kebanyakan Akibat U Turn, Baru Rekayasa Lalu Lintas yang Jadi Solusi 

Di sejumlah ruas jalan masih terjadi kemacetan terutama di sekitar U turn karena pengaturan kendaraan memutar arah yang belum optimal.

Penulis: Fernando | Editor: Sesri
Tribun Pekanbaru/ Fernando Sikumbang
Satu u Turn di Jalan HR Soebrantas, Kota Pekanbaru cukup padat setiap harinya terutama pada jam-jam sibuk. 

Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru Sunarko menyadari di sejumlah ruas jalan masih terjadi kemacetan terutama di sekitar U turn.

Ia menyebut bahwa penyebab kemacetan yakni pengaturan kendaraan memutar arah yang belum optimal.

"Kami berupaya  menata ulang lalu lintas di kawasan itu supaya tidak lagi terjadi kemacetan," terang Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru, Sunarko kepada Tribunpekanbaru.com.

Dirinya menilai rekayasa ini dilakukan agar arus lalu lintas di U turn bisa lebih lancar. 

Sunarko menambahkan bahwa pada jadwal tertentu nantinya U Turn tersebut bakal ditutup sebagian pada jam sibuk.

Dirinya menambahkan beberapa ruas jalan bakal diterapkan pengaturan U Turn ini sebagai upaya mencegah kemacetan  pada jam-jam sibuk.

"Nantinya berkelanjutan, sampai kondisi lalu lintas di sana benar- benar lancar," ungkapnya.

Rekayasa di U turn belum menyeluruh sehingga banyak dimanfaatkan oleh para Pak Ogah.

Mereka memanfaatkannya di Jalan HR Soebrantas, Jalan Soekarno-Hatta hingga Jalan Arifin Achmad.

Warga Minta Aparat Tindak Tegas Pak Ogah

Maraknya keberadaan pak ogah di sejumlah ruas jalan Kota Pekanbaru kembali menjadi keluhan warga, Senin (13/10/2025).

Keberadaan mereka yang semakin sering terlihat di beberapa titik strategis jalan protokol tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berpotensi menyebabkan kemacetan di tengah padatnya arus lalu lintas.

Terutama pada jam sibuk pagi dan sore.

Sejumlah ruas jalan protokol seperti Jalan Sudirman, Tuanku Tambusai, Arifin Ahmad, Soekarno-Hatta, dan HR Subrantas menjadi tempat langganan bagi pak ogah untuk membantu mengatur lalu lintas. 

Meskipun mereka mengklaim membantu kelancaran arus, banyak pengendara yang merasa bahwa keberadaan pak ogah justru memperburuk situasi.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved