Kasus Campak Merebak di Riau
Dua Pasien Campak Terbaring Lemah di Ruang Rapat Inap RSD Madani Pekanbaru
Ia didiagnosa menderita campak setelah sempat satu minggu mengalami demam. Sekujur tubuhnya ada ruam kemerahan selama beberapa hari ini.
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dua anak terbaring lemah di ruang rawat Inap Ma'wa, Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru, Senin (27/10/2025).
Mereka berada di ruang berbeda sambil ditemani orangtuanya.
Satu di antaranya masih terbaring di atas kasur dalam ruang isolasi lantaran kondisinya mesti mendapat perawatan intensif.
Anak berinisial S itu sedang tertidur lelap dengan tangan tersambung selang infus.
Gadis berusia tujuh tahun itu tidak tahu kapan dan dimana tertular campak.
Ia didiagnosa menderita campak setelah sempat satu minggu mengalami demam.
Sekujur tubuhnya ada ruam kemerahan selama beberapa hari ini.
Ia terdengar beberapa kali batuk walau sedang terlelap.
Setelah tiga hari menjalani perawatan, demam S sudah mulai menurun.
Namun kondisi tubuhnya masih penuh ruam sehingga masih dapat perawatan di ruang isolasi.
Pasien lainnya berinisial Q juga masih terbaring di ruang rawat inap.
Ia akhirnya dilarikan ke rumah sakit setelah sempat enam hari mengalami demam.
Suhu tubuhnya masih naik turun sehingga harus mendapat perawatan di ruang rawat inap itu.
Begitu juga dengan ruam merah di sekujur tubuhnya masih terlihat.
Pasien berusia tujuh tahun ini sudah dua hari mendapat perawatan di rumah sakit itu.
Ia mengaku mengalami campak setelah tertular dari temannya di sekolah.
"Pasien ini ada, kita merawat dua pasien," ujar Direktur RSD Madani Pekanbaru, Adi Darma kepada Tribunpekanbaru.com.
Menurutnya, pasien campak atau morbili datang ke rumah sakit ini selama kurang lebih satu pekan ini.
Ia menyebut dua pasien campak itu sedang mendapat perawatan intensif.
"Memang selama beberapa hari ini ada yang masuk," paparnya.
Penanganan terhadap pasien tersebut dilakukan secara komprehensif.
Ia menyebut pasien yang awalnya dari IGD langsung mendapat perawatan lanjutan ketika harus rawat inap.
"Kita laksanakan penanganan komperhensif, pasien yang pulang baik-baik saja," jelasnya.
Adi menambahkan bahwa pihaknya menyediakan ruang rawat inap khusus di Ruang Ma'wa.
Ada ruang isolasi di sana bagi pasien khusus campak
Kasus campak kembali merebak di Kota Pekanbaru.
Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau mencatat sebanyak 89 kasus positif campak dan 520 kasus suspek hingga akhir Oktober 2025.
Lonjakan kasus ini mendorong pemerintah melakukan imunisasi tambahan campak mulai 27 Oktober hingga 10 November 2025.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskes Riau, Ns. Widodo mengatakan sebagian besar penderita merupakan anak-anak berusia di bawah lima tahun.
Kondisi ini menandakan masih adanya penularan aktif campak di tengah masyarakat.
“Kasus campak di Pekanbaru meningkat tajam. Saat ini ada 89 kasus positif dan lebih dari 500 suspek. Karena itu, kami segera lakukan imunisasi tambahan,” ujar Widodo di Pekanbaru, Senin (27/10/2025).
Program imunisasi kali ini menyasar anak usia 9 bulan hingga 16 tahun.
Untuk tahap awal, kegiatan difokuskan di Kota Pekanbaru sebelum diperluas ke daerah lain.
(Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.